RSMH Palembang Segera Miliki Gedung Pusat Onkologi, Pasien Kanker Ga Perlu Khawatir Berobat Jauh-Jauh Lagi!
Menkes RI Budi Gunadi Sadikin (tiga dari kanan) didampingi Sekda Provinsi Sumsel Edward Candra dan Dirut RSMH Palembang Siti Khalimah berfoto bersama usai Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Pusat Onkologi RSMH Palembang.--Humas Pemprov Sumsel for koranpalpres.com
BACA JUGA:7 Manfaat Buah Naga untuk Kesehatan yang Wajib Kamu Ketahui, Ternyata Bisa Mencegah Kanker Loh!
“Oleh karena itu, kita berharap RS dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” tambahnya.
Saat ini beber Sekda Edward, pemerintah memprioritaskan penanggulangan penyakit dengan masalah kesehatan terbesar di dunia, penyebab mortalitas, morbiditas yang tinggi dan beban pembiayaan jaminan kesehatan nasional yang sangat besar.
Terutama sambung dia, pada 9 jenis layanan prioritas kesehatan antara lain jantung, kanker, stroke, kesehatan ibu dan anak, diabetes mellitus, uronefrologi, gastrohepatologi, tuberkulosis, Penyakit Infeksi Emerging (PIE) dan kesehatan jiwa.
"RSMH sebagai pengampu regional layanan penyakit prioritas untuk wilayah Sumsel, untuk layanan kanker mengampu 19 RS yang terdiri dari 2 RS strata utama dan 17 RS strata madya berdasarkan KMK NOMOR HK.01.07/MENKES/1277/2024 tentang RS Jejaring Pengampuan Layanan KJSU KIA,” ungkapnya.
BACA JUGA:Inilah 12 Manfaat Daging Kambing Jelang Hari Raya Kurban, Dari Rendah Kalori hingga Cegah Kanker!
BACA JUGA:14 Manfaat Buah Duku untuk Kesehatan, Kontrol Tekanan Darah hingga Pencegahan Sembelit dan Kanker!
Pengampuan rumah sakit ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pelayanan, meningkatkan kualitas pelayanan, dan mengurangi kesenjangan akses pelayanan, fasilitas kesehatan serta meningkatkan kompetensi manajerial dan kepemimpinan para manajer RS yang diampu.
Selanjutnya pada tahun 2024, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), melalui lembaga riset kanker International Agency for Research on Cancer (IARC), merilis data estimasi mengenai beban kanker dunia.
Dari data survei di 115 negara yang menunjukkan bahwa sebagian besar negara tidak menyediakan layanan yang memadai untuk kanker dalam cakupan kesehatan universal (UHC).
Hanya 39 dari 115 negara yang memasukkan manajemen kanker sebagai layanan kesehatan inti untuk seluruh warga negara.
BACA JUGA:Jadi Strategi Awal Lawan Kanker, MSD Indonesia dan YKI Ajak Tutup Kesenjangan Penanganan
BACA JUGA:10 Manfaat Daun Kersen Baik Untuk Kesehatan, Nomor 8 Anti Kanker!
Kondisi ini akan membuat risiko kematian bagi penderita kanker semakin tinggi.
Edward menjelaskan, dari sejumlah negara yang disurvei oleh WHO juga menunjukkan bahwa hanya 28 persen negara yang menyediakan pelayanan paliatif.