Klarifikasi Menpora: Bantah Mitchel Bakker Memulai Proses Naturalisasi Timnas Indonesia, Fokus Ole dan Jairo
Klarifikasi Menpora Dito Ariotedjo, bantah Mitchel Bakker memulai proses naturalisasi Timnas Indonesia, fokus Ole Romeny dan Jairo Riedewald.-Instagram/@mittchelb-
Ia bergabung pada umur 10 tahun dan pada usia 16 tahun, Bakker sudah bermain untuk skuat U-19 Ajax, sebuah bukti dari kemampuannya yang mumpuni dan kedewasaannya di atas lapangan.
Determinasi dan disiplin dilaporkan menjadi dua ciri khas Mitchel Bakker yang paling menonjol selama masa baktinya di Akademi Ajax.
Kualitas-kualitas ini, ditambah dengan kecerdasannya di lapangan, membuatnya menonjol di antara rekan-rekannya.
Paris Saint-Germain kemudian merekrut Bakker pada 2019 dan ia menjadi pilihan utama.
Kemampuan atletis dan kecerdasan taktis memungkinkannya untuk tampil di berbagai peran defensif, menambah kedalaman sumber daya tim.
Bakker punya tinggi 189 cm dan sebenarnya tampak lebih cocok sebagai bek tengah.
Namun, ia adalah pemain yang ciri khasnya naik-turun di sektor sayap kiri.
Dirinya bisa bermain nyaman sebagai bek tengah atau bek sayap dalam formasi 3-4-3.
Masa kerja Bakker di Paris Saint-Germain juga melibatkan pengembangan sikap profesionalnya, karena bermain di Paris tidak hanya menuntut keterampilan di lapangan, tetapi juga menyesuaikan gaya hidup di luar lapangan.
Bakker kemudian merengkuh berbagai gelar juara bersama PSG, termasuk Liga Prancis pada 2019-2020, dua kali Piala Prancis, Piala Liga Prancis, dan Piala Super Prancis.
Ia kemudian pindah ke Bayer Leverkusen, Atalanta, dan kini di Lille.
Bakker menjadi bagian dari tim Atalanta yang juara Liga Europa musim lalu di mana ia sempat bermain lima kali.