Status PKPU PT Swarna Nusa Sentosa Resmi Dicabut PN Niaga Jakarta Pusat, Ini Harapan Tim Kuasa Hukum
Tim kuasa hukum PT SNS Hadi Yanto dan Deskiswi Nainggolan resmi memberikan keterangan kepada awak media terkait dicabutnya status PKPU PT SNS oleh PN Niaga Jakarta Pusat.--Ist for koranpalpres.com
BACA JUGA:Begini Cara Taman Budaya Sriwijaya Kembangkan Bakat Melukis Generasi Muda, Yuk Simak Penjelasannya!
Namun setelah diperiksa oleh Hakim Pengawas Dewa Ketut Kertana SH MH dan memberikan rekomendasi ke hakim pemutus sehingga majelis hakim memutus biaya kepengurusan sebesar Rp 39.530.725.
Menurut Hadi, majelis hakim sangat bijaksana dalam memutuskan poin tersebut dikarenakan utang hanya Rp500 jutaan dan apakah wajar biaya Pengurusan sampai mencapai Rp907 jutaan.
Hadi yang juga berprofesi sebagai Kurator ini juga memberi pengertian kepada debitur tentang fee pengurus yang telah diatur oleh Permenkumham.
"Maka Debitur sepakat untuk memberikan secara maksimal sebesar 7,5% yakni sebesar Rp 40.078.725," tegas Hadi.
BACA JUGA:Naik! Ini Besaran Honor KPPS Ogan Ilir Untuk Pemilu 2024
“Hal tersebut sangatlah jarang terjadi dalam Pengadilan Niaga bahwasan Debitur rela untuk membayar maksimal fee pengurus,” timpalnya.
Terpisah, Direktur PT SNS, Juli mengaku senang atas putusan yang adil dan bijaksana dari majelis hakim pada perkara tersebut.
Dia menuturkan, PKPU terhadap PT SNS tersebut patut diduga sudah disetting dari awal sejak mau dibayar secara konsinyasi.
"Namun hal itu ditolak oleh PN Pangkalpinang dan terhadap Aanmaning ke II yang tidak diterima oleh Debitur yang mengakibatkan PT SNS di jatuhi PKPU," pungkasnya.
BACA JUGA:Wisata Baru! Ferris Wheel G-Walk Citraland Resmi Beroperasi, Naik Kincir Ria Gratis Syaratnya Ini
Diketahui, perkara ini bermula dari Perselisihan Hubungan Industrial (PHI) di PN Pangkalpinang dan kemudian diajukan PKPU oleh Pemohon yang semuanya adalah pekerja.
Setelah dikabulkan PKPU, dan dalam pendaftaran tagihan sampai daftar piutang tetap ditetapkan kreditur yang ada hanya 12 kreditur dalam hal ini kreditur pemohon dan kreditur lain.
Dalam perjalanan PKPU, kuasa pemohon yang dari pekerja menurunkan status dari Preferen ke Konkuren tanpa pemberitahuan dan persetujuan debitur, agar dapat voting jika debitur mengajukan proposal perdamaian.
Kemudian, debitur dengan itikad baik mau membayar lunas seketika terhadap tagihan dimaksud, namun oleh kuasa pemohon menolak sebanyak 3 kali yang diajukan oleh debitur dan menginginkan debitur agar segera Pailit.