Tidak Hanya Andalkan Kekayaan Alam, Pagaralam Juga Andalkan Kekayaan Seni Budaya

Tari Kebagh, tari tradisional Besemah yang merupakan peninggalan budaya masa lalu di Kota Pagaralam-wisata/ig-
“Selama ini kita menampilkan tarian dari luar Pagaralam bahkan tarian modern yang kadangkala tidak pas dengan suasana pernikahan yang khidmat. Karena itu saya bersyukur dan menyambut baik adanya kebiasaan ini. Semoga ke depannya semakin banyak acara pernikahan atau acara lainnya yang menampilkan kebudayaan daerah,” kata dia.
Secara garis besar seni budaya di Pagar Alam, Sumatera Selatan, meliputi tarian, sastra daerah, dan kebudayaan megalitikum.
Tarian
Salah satu tarian yang masih sering dipentaskan adalah Tari Kebagh yang merupakan tarian tradisional yang wajib ditampilkan saat penyambutan tamu agung. Tarian ini berasal dari nenek moyang dahulu dan merupakan warisan budaya nasional.
BACA JUGA:Danrem Gapo Resmikan Besemah di Wilayah Sumsel, Apa Tujuannya?
BACA JUGA:Ajang Besemah Expo Bisa Jadi Sarana Membantu UMKM
Sastra daerah
Salah satu sastra lisan Besemah yang masih ditampilkan adalah Guritan. Kesenian ini adalah sastra daerah yang ditampilkan dalam bentuk teater tutur. Guritan dituturkan secara monolog dalam bahasa Besemah dengan lagu atau syair tertentu. Guritan Besemah merupakan salah satu jenis guritan yang populer di Pagar Alam.
Kebudayaan megalitikum
Pagar Alam adalah pusat kebudayaan megalitikum di Sumatera Selatan bahkan bisa jadi di Indonesia. Kebudayaan prasejarah berupa bebatuan cadas dari jenis andesit yang ada di Pagar Alam digunakan oleh manusia pra-sejarah untuk membuat berbagai karya, seperti arca, lesung batu, kubur batu, dolmen, dan menhir.
Dataran Tinggi Besemah yang di dalamnya adalah Kota Pagaralam sebagai pusatnya menurut sejarawan adalah salah satu pusat kebudayaan kuno yang usianya diperkirakan lebih tua dari kerajaan Sriwijaya yang pernah menguasai nusantara pada masa lampau.