https://palpres.bacakoran.co/

Yuk Kenali Aksara Pegon Dipakai dalam Soal Ujian Akhir Nasional Pendidikan Diniyah Formal 2025!

Dirjen Pendis Kemenag Amin Suyitno (tiga dari kiri, kemeja batik hijau) dan rombongan meninjau jalannya Imtihan Wathani di Pesantren Minhajurrosyidin, Jakarta Timur, Selasa 28 Januari 2025.--kemenag.go.id

JAKARTA, KORANPALPRES.COM – Berbeda dari sebelumnya, tahun ini sebagian soal Ujian Akhir Berstandar Nasional atau Imtihan Wathani ditulis dengan aksara pegon.

Ujian Akhir Nasional atau Imtihan Wathani tahun ajaran 1446H/2025M diselenggarakan Kementerian Agama (Kemenag) bagi santri Pendidikan Diniyah Formal (PDF). 

Diketahui, Pendidikan Diniyah Formal merupakan pendidikan pesantren yang diselenggarakan pada jalur pendidikan formal sesuai dengan kekhasan pesantren yang berbasis kitab kuning secara berjenjang dan terstruktur. 

Saat ini ada 2 jenjang Pendidikan Diniyah Formal yakni Ula Wustha (setingkat MTs/SMP) dan Ulya (setingkat MA/SMA/SMK).

BACA JUGA:Siap-Siap! Mulai 28 Januari 2025 Jadwal Ujian Akhir Standar Nasional bagi Santri Pendidikan Diniyah Formal

BACA JUGA:Digelar Februari 2024, Ujian Akhir Nasional Pendidikan Diniyah Formal Berbasis CBT

Menariknya, sebagian soal Imtihan Wathani tahun ini ada yang ditulis dengan aksara pegon.

“Berbeda dari sebelumnya, tahun ini sebagian soal Imtihan Wathani ditulis dengan aksara pegon,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kemenag Amin Suyitno di sela kunjungan meninjau Imtihan Wathani di Pesantren Minhajurrosyidin, Jakarta Timur, Selasa 28 Januari 2025.

Apa itu aksara pegon yang digunakan pada beberapa soal Ujian Akhir Nasional atau Imtihan Wathani tahun ajaran 1146H/2025M?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia/KBBI (Pusat Bahasa Indonesia 2005), pegon diartikan dengan “aksara arab yang digunakan untuk menuliskan bahasa Jawa; tulisan Arab yang tidak dengan tanda-tanda bunyi (diakritik); tulisan Arab gundul.” 

BACA JUGA:8.226 Santri Diniyah Formal Ikuti Imtihan Wathani 2024

BACA JUGA:Danrem 044/Gapo Letakan Batu Pertama Pembangunan TPA Madrasah Diniyah Al-Mutawaliyah

Makna ini juga diakui di beberapa negara-negara yang bahasanya tumbuh dari bahasa Melayu.

Paling tidak menurut para penyusun Kamus Bahasa Melayu Nusantara (Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei 2011).

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan