Dipuji Netizen Atas Keberanian di Medsos, Kades Aur Duri Semprot Pegawai Perkebunan Terbesar di Sumsel

Reporter: M Iqbal |

Editor: M Iqbal |

Kamis , 27 Feb 2025 - 11:13

Sosok Muslim (dua dari kanan) selaku Kades Aur Duri, Kecamatan Rambang Niru, Muara Enim mendadak viral di medsos atas aksinya membela hak warga desanya.--dokumentasi

MUARA ENIM, KORANPALPRES.COM – Sosok Muslim selaku Kepala Desa (Kades) Aur Duri, Kecamatan Rambang Niru, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel) mendadak viral di sejumlah akun media sosial (medsos).

Dari video singkat yang beredar luas, Muslim dengan mengenakan seragam safari berwarna mustard dan topi hitam tampak marah-marah di hadapan beberapa pria berseragam biru muda.

Belakangan diketahui para pria berseragam biru muda itu merupakan oknum pegawai salah satu perusahaan perkebunan hutan tanaman industri (HTI) terbesar yang beroperasi di Sumsel.

Muslim memarahi para oknum pegawai perusahaan perkebunan itu dengan maksud membela hak warganya.

Diketahui, kejadian tersebut berada di lahan milik warganya yang diduga bakal diserobot oleh perusahaan perkebunan, tempat para pria berseragam biru itu bekerja.

Info itu tersebar di berbagai platform medsos, hingga tuai banyak pujian dari netizen atas keberanian sang Kades.

Ada beberapa tanggapan, pujian bahkan komen dari netizen.

"Ini baru Kades, mantap pak Kades, rakyat bersama pak Kades," tulis pemilik akun @Sahrulwati.

Sama halnya netizen membela Kades dan sangat mendukung atas perjuangan Kades.

Malah ada netizen yang berharap agar kiranya lebih banyak para pemimpin seperti Kades Aur Duri ini.

dipuji netizen atas keberanian di medsos, kades aur duri semprot pegawai perkebunan terbesar di sumsel                            muara enim, koranpalpres.com – sosok muslim selaku kepala desa (kades) aur duri, kecamatan rambang niru, kabupaten muara enim, sumatera selatan (sumsel) mendadak viral di sejumlah akun media sosial (medsos).
dari video singkat yang beredar luas, muslim dengan mengenakan seragam safari berwarna mustard dan topi hitam tampak marah-marah di hadapan beberapa pria berseragam biru muda.
belakangan diketahui para pria berseragam biru muda itu merupakan oknum pegawai salah satu perusahaan perkebunan hutan tanaman industri (hti) terbesar yang beroperasi di sumsel.
muslim memarahi para oknum pegawai perusahaan perkebunan itu dengan maksud membela hak warganya.
baca juga:bhabinkamtibmas polres muara enim turut serta dukung program asta cita presiden ri, berikut buktinya
baca juga:buka mtq ke-41 tingkat kabupaten muara enim, simak pesan menyentuh hati dari pj bupati henky putrawan
diketahui, kejadian tersebut berada di lahan milik warganya yang diduga bakal diserobot oleh perusahaan perkebunan, tempat para pria berseragam biru itu bekerja. 
info itu tersebar di berbagai platform medsos, hingga tuai banyak pujian dari netizen atas keberanian sang kades. 
ada beberapa tanggapan, pujian bahkan komen dari netizen. 
"ini baru kades, mantap pak kades, rakyat bersama pak kades," tulis pemilik akun @sahrulwati.
baca juga:realisasi program makan bergizi gratis di muara enim secara bertahap, pj bupati henky: ini sebabnya! 
baca juga:edison-sumarni dilantik presiden prabowo subianto, ukir sejarah dan siap realisasikan visi misi membara
sama halnya netizen membela kades dan sangat mendukung atas perjuangan kades. 
malah ada netizen yang berharap agar kiranya lebih banyak para pemimpin seperti kades aur duri ini. 
kemudian, di dalam tayangan video yang berdurasi 29 detik itu, kades muslim meluapkan emosi dan marah-marah kepada para oknum pegawai perkebunan yang sejak 2015 sahamnya dikuasai pihak swasta itu.
kemaranan kades muslim lantaran berusaha mempertahankan lahan milik warganya yang hendak digusur pihak perusahaan perkebunan.
baca juga:sepeleton bareng pesohor, cek ekspresi edison-sumarni saat ikuti gladi kotor pelantikan kepala daerah di monas
baca juga:usai jalani tes kesehatan jelang pelantikan serentak di jakarta, edison-sumarni beri statement mengejutkan
"selama aku jadi kades jangan ada eksekusi (penggusuran), sebelum ada keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap, kalau masih main gusur-gusuran, ribut kita di lapangan," tegasnya di video yang diunggah sejumlah akun medsos.
lebih lanjut saat dikonfirmasi awak media, rabu, 26 februari 2025, kades aur duri muslim menjelaskan, kejadian bermula saat pemerintah desa melakukan land clearing (pembukaan lahan) untuk tanaman sayur mayur.
kemudian termasuk penggalian untuk kolam ikan, ternak bebek, kolam pemancingan, kolam penampung air untuk menyirami tanaman sayur mayur atau palawija.
kegiatan ini sendiri sambung muslim, untuk mendukung program ketahanan pangan nasional di desa aur duri tahun 2025. 
baca juga:menjelang pelantikan kepala daerah serentak di istana negara, sumarni: pertama kali dalam sejarah! 
baca juga:kunker di ponpes al-haromain sdl, pj bupati henky putrawan ajak doakan pemimpin muara enim mendatang
ia menambahkan, kegiatan tersebut dilakukan pada senin 24 februari 2025, sekitar pukul 2 siang.
lahan yang rencana diperuntukan untuk ketahanan pangan seluas kurang lebih 1 hektar, terletak di dusun 1, desa aur duri, kecamatan rambang niru, kabupaten muara enim. 
tanaman di lahan tersebut berupu karet tua yang sudah berumur kurang lebih 25 tahun, pohon durian, pohon cempedak, pohon petai, dan pohon jengkol.
lalu ada kayu alam lainnya berupa kayu cekruh, leban, pelangas, plawi, keliat dan lain-lain. 
baca juga:resmi dikukuhkan, ini harapan kh solihan ketua mui kabupaten muara enim periode 2025-2030
baca juga:pj bupati henky putrawan mendadak izin pamit kepada asn dan masyarakat muara enim, ada apa ya?
selanjutnya, setelah menyaksikan kegiatan tersebut, beberapa pegawai perusahaan perkebunan langsung menghampiri perangkat desa yang sedang mengawasi pekerjaan tersebut. 
mereka mengatakan bahwa, lahan tersebut milik perusahaan mereka.
saat kejadian, rombongan perusahaan perkebunan ini membawa 6 mobil kurang lebih 30 orang berikut pengamanan perusahaan mendatangi lokasi tersebut. 
“saya yang mendapat kabar langsung ke lokasi tanah desa yang diklaim perusahaan perkebunan itu sebagai miliknya,” beber muslim. 
baca juga:kawal program makan bergizi gratis, ini langkah konkret pemkab muara enim
baca juga:gandeng 3 perguruan tinggi terkemuka, strategi pemkab muara enim meningkatkan kualitas sdm
sesampainya di lokasi, muslim langsung melarang pihak perusahaan untuk mengukur lahan dan mengambil dokumentasi, karena menurut dia bahwa lahan tersebut milik masyarakat dan bukan milik perusahaan.
kepemilikan warga atas lahan tersebut dibuktikan dengan tanam tumbuh yang dirawat secara turun temurun.
ditambah bukti administrasi surat menyurat bukti kepemilikan dari masa pemerintahan pesirah marga empat petulai dangku tahun 1972.
lalu, surat keterangan pemilik lahan di atas tanah desa muara niru dulu, sebelum aur duri pemekaran tahun 1986 yang ditandatangani oleh penggawe berani anang dan keriyo samar (kades) muara niru.
baca juga:hari kelima retreat di magelang, gubernur sumsel herman deru akui isinya daging semua!
baca juga:hari ketiga retreat kepala daerah, gubernur sumsel herman deru masih serius dan fokus ikuti semua materi 
selanjutnya, diperbarui lagi administrasi masa kades amindra tahun 2002, masa kades saharuddin 2009 - 2021 hingga di masa muslim menjabat kades aur duri periode 2021-2029. 
“saya tetap bersama masyarakat untuk melakukan perlawanan kepada pihak perusahaan yang menumpang di tanah desa aur duri, saya tegaskan mereka itu numpang di tanah desa aur duri,” tegas muslim.
dia menyatakan sebelum ada perusahaan tersebut, masyarakat aur duri sudah sejak indonesia sebelum merdeka mendiami hutan ini untuk berladang dan berkebun. 
selanjutnya dia memohon pada presiden dan menteri kehutanan agar mencabut izin perusahaan perkebunan itu di desa mereka. 
baca juga:hadir di hari ke-6 retreat kepala daerah, wapres gibran sentil kunci sukses kabinet merah putih
baca juga:retreat kepala daerah hari ke-3, menkeu sri mulyani beber rahasia sukses capai visi indonesia emas 2045
dia juga minta pertanggungjawaban atas penggusuran kebun warga kurun waktu 10 hingga 15 tahun lalu.
“banyak kebun masyarakat digusur secara paksa dan sekarang sudah jadi hti, berikut tanaman reboisasi milik kehutanan habis, tak ada lagi, sekarang sudah jadi perkebunan milik perusahaan itu,” pungkasnya.