Kritisi Megakorupsi di Pertamina, Politisi Gerindra Minta DPR Cepat Bertindak

Politisi Gerindra asal Sumsel Yan Najib berharap agar wakil rakyat di DPR dapat bereaksi untuk dapat membongkar dan menuntaskan kasus megakorupsi di Pertamina.--kolase koranpalpres.com
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Kasus pengoplosan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang merugikan negara sebesar Rp 193,7 triliun menjadi preseden buruk bagi PT Pertamina.
Pasalnya kejahatan paling buruk yang dilakukan secara berjemaah itu sangat disayangkan politisi dari Partai Gerindra asal Sumatera Selatan (Sumsel) Ishak Yulian Yusuf.
Sejatinya pria yang akrab disapa Yan Najib ini mengaku menaruh harapan agar untuk 5 tahun ke depan, Pertamina bisa memberikan akses yang baik bagi keuangan negara.
"Namun dengan kondisi paling buruk seperti sekarang, wuih, saya jadi tidak percaya, dan terus terang, saya sangat prihatin sekaligus sedih dengan kondisinya seperti sekarang ini," tuturnya.
BACA JUGA:Dukung Swasembada Energi, Produksi Pertamina EP Adera Field Melesat Naik
BACA JUGA:Wow Prabumulih Field Berikan Revenue Sebesar USD 348 Juta Untuk Pertamina
Pemilik SPBU dan bengkel mobil di Jalan Demang Lebar Daun itu menyatakan bahwa persekongkolan dari tindakan korupsi yang dilakukan 7 oknum petinggi Pertamina itu, benar-benar menyengsarakan rakyat.
"Padahal kekayaan yang ada seharusnya dapat didistribusikan bagi kepentingan rakyat, eh, ternyata digarong para petingginya sendiri. Ini sangat memprihantinkan kondisi di negeri kita," singgungnya.
Oleh karena itu Yan Najib berharap agar wakil rakyat di DPR dapat bereaksi untuk dapat membongkar dan menuntaskan kasus megakorupsi di Pertamina.
Sebagai pengusaha bengkel dan SPBU, Yan tidak mendeskreditkan siapapun dalam kasus itu.
BACA JUGA:Tantangan dan Inovasi! Begini Cara Kilang Pertamina Plaju Kejar Target 2025
BACA JUGA:Gandeng VR46, Pertamina Ciptakan Pelatihan Pembalap Muda Tanah Air di Sirkuit Mandalika
Tapi demi kesejahteraan rakyat ia meminta pihak DPR dan Hiswanamigas pemilik SPBU dapat membantu mencari solusi terbaik bagi penyelesaian kasus tersebut.
"Saya heran, kok sejumlah direksi Pertamina begitu tega menghancurkan nama baik Pertamina yang mengelola perminyakan di Indonesia," kecamnya.