Tabungan Nasabah BRI Cabang Lahat Diduga Raib Puluhan Juta, Hasil Investigasi Ternyata

Tabungan Nasabah BRI Cabang Lahat Diduga Hilang Puluhan Juta-Foto:Bernat Albar/-palpres

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Terkait adanya pemberitaan mengenai "Tabungan Nasabah BRI Cabang Lahat Diduga Hilang Puluhan Juta".

Pihak bank telah melakukan investigasi atas pengaduan Nasabah tersebut, dan BRI sangat menyesalkan kejadian dimaksud.

Ia mengatakan, nasabah merupakan korban tindak kejahatan penipuan online atau social engineering, yang mana menginformasikan data transaksi perbankan (PIN & Password).

"Padahal bersifat pribadi dan rahasia pada pihak yang tidak bertanggung jawab," ujar Pimpinan Cabang (Pimcab) Bank Rakyat Indonesia (BRI), Herimartha Sosiawan, Kamis 13 Desember 2023.

BACA JUGA:Buka UMKM Expo(rt) Brilianpreneur, Jokowi Tekankan Peran Penting UMKM dalam Ekonomi Nasional

BACA JUGA:DPRD Lahat Dapil 3 Serap Asmara mulai Permasalahan Infrastruktur hingga Ambulance Desa

Dia menambahkan, nasabah tersebut memberitahukan baik melalui digital atau phone scam, sehingga transaksi dapat berjalan dengan sukses.

"Dengan demikian untuk PIN dan password, diketahui oleh pihak tidak bertanggung jawab, memanfaatkan peluang hingga diduga raib puluhan juta," terang dirinya.

Dia menerangkan, pihaknya berempati atas hal tersebut, namun demikian bank hanya akan melakukan penggantian kerugian kepada nasabah, apabila kelalaian diakibatkan oleh sistem perbankan.

"BRI senantiasa mengimbau nasabah agar lebih berhati-hati dan tidak mengunduh, menginstal, maupun mengakses aplikasi tidak resmi, serta tetap menjaga kerahasiaan data pribadi dan data perbankan kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan bank," sebutnya.

BACA JUGA:Sukseskan Program Ketahanan Pangan, Danramil Muara Rupit Tanam Perdana Jagung Hibrida Dengan Masyarakat

BACA JUGA:Analisis Terjadinya Inflasi: Kebijakan Pemerintah dalam Pengendalian Inflasi di Provinsi Jambi

Termasuk memberikan informasi data pribadi, masih katanya, maupun data perbankan (nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password, OTP dsb.) melalui saluran, tautan atau website dengan sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 

"Kami juga menghimbau hal yang sama ke masyarakat umum, bahwa modus penipuan social engineering tersebut juga dapat terjadi di bank manapun," ulas dia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan