PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Direktorat Pembinaan Masyarakat (Dit Binmas) Polda Sumsel giat berkunjung ke sekolah-sekolah sebagai upaya mencegah aksi tawuran di kalangan pelajar maupun warga yang akhir-akhir ini cukup marak.

"Kami melakukan langkah persuasif dengan melakukan pencegahan terjadinya aksi tawuran melalui sosialisasi mengunjungi pelajar di sekolahnya masing-masing, sehingga pesan ini sampai kepada mereka," kata Dirbinmas Polda Sumsel Kombes Pol Sofyan Hidayat, SIK, MM, Selasa 11 Maret 2025. 

Ia mengatakan kegiatan ini dilakukan setelah mencermati fenomena tawuran yang terjadi di kota Palembang dan wilayah jajaran Polda Sumsel beberapa kasus bahkan mengakibatkan korban jiwa.

"Kami datang untuk mencegah agar tidak terjadi tawuran di wilayah hukum Polda Sumsel serta Polres/Tabes Jajaran," kata dia.

BACA JUGA:Sidak Sejumlah Pengecer MinyakKita, Ini Hasil Ditemukan Polda Sumsel Dengan Dinas Perdagangan

BACA JUGA:Satgas Pangan Polda Sumsel Cek and Ricek Ke Pasar Sako Palembang, Bagaimana Hasilnya

Dirinya berharap peran aktif orang tua, masyarakat, Guru dan siswa ikut terlibat dalam mencegah aksi tawuran dengan dengan menghubungi petugas kepolisian jika mengetahui rencana tawuran atau melihat kejadian tersebut.

"Kami dapat melakukan aksi pencegahan atau menindaklanjuti dengan mengirimkan petugas ke lapangan untuk melakukan aksi pembubaran atau pencegahan," kata alumni Akpol 93.

Ia juga meminta agar para siswa tidak terjebak melakukan aksi pidana karena masa depan mereka yang masih panjang.

Dia meminta seluruh siswa lebih fokus belajar dan mempersiapkan masa depan mereka dengan baik dan tidak terlibat hal yang dapat merugikan diri mereka, keluarga hingga lingkungan mereka.

BACA JUGA:Tim Puslitbang Polri Datangi Mapolda Sumsel Demi Gelar Penelitian, Tentang Apa?

BACA JUGA:Wakapolda Sumsel dan Jajaran Ikuti Rakor Lintas Sektoral Secara Zoom Meeting, Apakah Hasilnya

"Jangan terlibat tawuran, narkoba,balapan liar atau aksi pidana, dan lainnya," kata dia.

Selain itu, Sopyan Hidayat juga mengajak para remaja bijak dalam menggunakan media sosial sehingga tidak terjerat isu hoaks yang bersifat provokatif dan aksi yang membuat mereka terjerat aksi pidana.