Astaghfirullah! Plaza Lematang Berubah Jadi Tempat Perbuatan Terlarang, Ini Penampakannya
Tampak kondisi bangunan yang ada di Plaza Lematang, begitu kotor dan berserakan dan kerap menjadi tempat perbuatan terlarang, Kamis 14 Desember 2023-Foto:Deni/-palpres
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Plaza Pinggir Lematang yang dulu menjadi salah satu ikon wisata Kabupaten Lahat.
Sejak di tinggal kabur oleh PT SAI kini hancur terbengkalai bahkan disalah satu sudut bangunan, berubah menjadi lokasi perbuatan terlarang dan alat kontrasepsi pun berserakan dimana-mana.
Salah satu warga Kota Lahat Yoki menerangkan, bangunan Plaza Pinggir Lematang bagian ulu saat ini kotor tidak terawat.
"Plafon hancur karena rembesan air dan parahnya lagi dirusak oleh pencuri. mereka mencuri kabel listrik, kalau sampah berserakan tak ada yang membersihkan" ungkapnya, Kamis 14 Desember 2023.
BACA JUGA:Wow! Peringati Hari Juang TNI AD 2023, Danrem 044/Gapo Ikuti Ziarah Ke TMP Ksatria Ksetra Siguntang
Yang mirisnya lagi, masih kata dirinya, banyak ditemukan bekas alat kontrasepsi yang berserakan dimana-mana, sehingga tempat tersebut berubah menjadi lokasi perbuatan terlarang.
"Dibeberapa sudut ruang, terlihat ada alat kontrasepsi, disini kalau malam banyak orang pacaran, suasananya mendukung remang-remang dan gelap," beber dia.
Senada, Agus pengelola Taman Benteng Indah membenarkan, bahwasanya bangunan yang awalnya sangat baik, indah dan cocok untuk nongkrong kini tidak terawat.
"Semenjak pengelola yang lama tidak lagi, kini dapat dilihat beberapa titik bangunan banyak yang kosong, bahkan terkesan semerawut dan banyak sampah," ulasnya.
Sejauh ini, masih kata dia, yang semula tempat jajanan kuliner kini banyak yang pacaran, malahan pernah menjadi tempat anak punk bermalam.
"Banyak yang pacaran, bahkan pernah menjadi markas tempat anak punk nginap, menjadi tempat buang air besar dan kencing sembarangan" tambah Agus yang akrab dipanggil Pak Haji ini.
Haji Agus mengharapkan, agar kiranya kepada Pj Bupati Lahat, Muhammad Farid SSTP Msi agar kawasan Plaza Lematang dirawat, dibersihkan dan diberi penerangan serta diberdayakan kembali menjadi ikon wisata Lahat.
"Kami tidak banyak meminta, hanya saja mengembalikan seperti semula dan tentunya sebagai ikon wisata dengan menghidupkan kembali pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM)," tandas dia.