Tradisi Khas Ramadan Setiap Tahun yang Ada di Maluku, Cermin Kekayaan Budaya dan Keimanan yang Kuat

Tradisi Hadrat di Negeri Morella, Maluku yang masih dilestarikan sampai kini.-kabar maluku-
Sehari sebelumnya, mereka telah melaksanakan salat tarawih berjemaah di Masjid Nurul Awal pada Rabu (26/2/2025) malam.
Negeri Wakal adalah daerah pertama di Maluku yang memulai ibadah puasa Ramadan 2025, mengikuti perhitungan bulan Syaban.
BACA JUGA:7 Tradisi Masyarakat Banjar Kalimantan Selatan dalam Menyambut Kedatangan Ramadan
BACA JUGA:Tradisi Ramadan di Kalimantan Tengah, Ada Tradisi Keriang Keriut dan Lainnya
Menurut Raja Negeri Wakal, Ahaja Suneth, perhitungan awal bulan Ramadan di daerahnya didasarkan pada bulan Syaban, Tidak sekadar tradisi turun-temurun.
Ahaja menjelaskan secara umum, ibadah puasa yang dijalankan warga Negeri Wakal tidak berbeda dengan umat Muslim lainnya. Perbedaannya hanya terletak pada penentuan awal puasa dan hari Lebaran.
"Yang beda karena yang lain itu mengikuti penetapan 1 Muharam sesuai pemerintah. Kami di sini ikut pada kalender bulan Syaban yang jatuhnya ada 29 hari," jelasnya.
Patroli Sahur
Polresta Ambon dan Polres Maluku Barat Daya melaksanakan patroli sahur untuk mencegah gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) selama bulan Ramadan.
BACA JUGA:Inilah 5 Tradisi Jelang Ramadan di Kalbar yang Khas dan Masih Bertahan
BACA JUGA:Selain Nyekar, Ini 7 Tradisi Sambut Ramadan di Jawa Timur
Patroli sahur di Maluku Barat Daya seperti di Polsek Tepa sudah tradisi yang dimaksudkan meningkatkan pengamanan ibadah dan memberikan kenyamanan bagi jemaat untuk beribadah.
Patroli sahur juga sudah menjadi tradisi di beberapa daerah lain di Maluku.
Tujuan Patroli ini untuk menghidupkan suasana Ramadan, membangunkan kebersamaan dan memperkuat hubungan sosial antarwarga, memberi dampak positif bagi anak-anak muda, membantu melestarikan budaya.