https://palpres.bacakoran.co/

Berbuka Puasa dengan Menu Ini yang Dianjurkan Nabi Muhammad Saw

Kurma ajwa adalah kurma kesukaan Rasulullah saw-foodhealth-

Banyak Manfaat Kurma dan Air Putih untuk Berbuka

Berdasarkan dari penjelasan Al-Mubarakfuri dalam Mir’atul Mafatih, menu buka puasa Nabi Muhammad SAW ini adalah pilihan terbaik untuk dikonsumsi ketika berbuka puasa. Sebagai makanan pokok, kurma mempunyai kandungan nutrisi yang dapat membantu memulihkan energi setelah seharian berpuasa. Di samping itu, kurma juga mempunyai manfaat khusus dalam menyegarkan tubuh. Dalam hal ini termasuk juga menjaga kesehatan mata yang mungkin terasa lelah akibat dehidrasi selama berpuasa.

Di samping kurma, air putih ternyata juga menjadi alternatif utama yang dianjurkan karena kesuciannya dan manfaatnya bagi tubuh. Mengonsumsi air sebelum mengonsumsi makanan lain membantu menghidrasi tubuh serta mempersiapkan sistem pencernaan untuk menerima asupan makanan.

Dalam penelitian modern juga  ditemukan kebenaran anjuran ini. Di sana diungkapkan bahwa saat berbuka, tubuh sangat membutuhkan glukosa yang menjadi sumber energi utama. Ketika kurma tidak tersedia, makanan lain yang mengandung glukosa memang dapat menjadi penggantinya, namun sebenarnya cukup dengan meminum segelas air untuk mengembalikan keseimbangan cairan tubuh setelah seharian berpuasa.

Sunnah dalam Berbuka Puasa Ramadan

BACA JUGA:5 Makanan Ini Banyak Digemari, Tapi Tidak Dianjurkan Langsung Dikonsumsi Saat Buka Puasa Lho

BACA JUGA:Manfaat Buah Blewah Bagi Kesehatan, Cocok Dikonsumsi Saat Berbuka Puasa!

Menyegerakan atau tidak menunda-nunda waktu berbuka puasa merupakan salah satu sunnah yang dianjurkan dalam Islam. Tindakan ini tidak saja menunjukkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, akan tetapi juga mencerminkan kemudahan dan keseimbangan yang diajarkan dalam agama Islam. Dengan menyegerakan berbuka, umat Islam diingatkan untuk tidak berlebihan dalam beribadah. Ini demi menjaga keseimbangan antara kewajiban spiritual dan kebutuhan fisik.

Islam sangat menekankan pentingnya moderasi dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam hal melaksanakan praktik ibadah. Sikap berlebihan atau ekstrem dalam beragama sangat tidak dianjurkan karena dapat membebani individu. Tentunya pula hal ini akan mengabaikan hak-hak tubuh serta aspek kehidupan lainnya. Allah SWT, yang menjadi pencipta manusia, mengetahui batas kemampuan hamba-Nya. Itu sebabnya Allah Swt telah menetapkan aturan yang sesuai dengan fitrah manusia agar ibadah dapat dilakukan dengan ikhlas dan berkesinambungan tanpa memberatkan.

Jadi, meskipun sudah separuh lebih hari kita melaksanakan puasa Ramadan, mengingatkan hal penting tadi juga penting.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan