Warga Masih Disibukkan Sanje Raye, Sebuah Tradisi yang Masih Bertahan di Pagaralam

Warga Pagaralam melakukan sanje atau saling mengunjungi saat lebaran Idulfitri lalu.-eko-
Selama Sanjo, tuan rumah yang ‘disanjoi’ akan menyajikan berbagai pengganan khas Lebaran, seperti ketupat, opor ayam, rendang, malbi, dan pempek. Tidak ketinggalan, kue-kue tradisional Palembang seperti Maksuba, kue delapan jam, engkak, dan bolu kojo yang selalu menjadi rebutan sanak keluarga. Suasana hangat dan penuh keakraban sangat terasa di setiap rumah yang dikunjungi.
BACA JUGA:Bosen Lauk Daging Saat Lebaran! Yuk Bikin Gulai Telur Masaknya Paling Mudah Rasanya Luar Bisa
BACA JUGA:5 Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Silaturahmi Lebaran dan Cara Menghindarinya!
Bagian penting yang dinantikan dalam tradisi Sanjo terutama bagi anak-anak adalah pemberian THR (Tunjangan Hari Raya). Semakin banyak rumah yang dikunjungi, semakin banyak THR yang didapat. Namun hal tersebut, tentunya tidak menghilangkan makna Sanjo yang bertujuan untuk mempererat silaturahmi dan kebersamaan.
Meskipun tradisi Sanjo yang dilakukan warga Palembang sudah jauh berkurang semangat dan suasananya jika dibandingkan belasan apalagi puluhan tahun lampau. Namun tradisi ini patut untuk terus dijaga kelestariannya. Karena semangat menjalin tali silaturahim masyarakat Palembang yang tercermin dalam tradisi ini merupakan hal yang patut dicontoh termasuk oleh generasi muda sekarang.