Total Football Tidak Cocok, Timnas Indonesia Fokus Hasil Lawan China dan Jepang

Total Football tidak cocok, Timnas Indonesia fokus hasil lawan China dan Jepang.-Instagram/@oleromeny-
Lalu, Patrick Kluivert diminta untuk membuat strategi yang tepat, jangan asal menggunakan skema total football.
Skuad Garuda hanya boleh memainkan gaya bermain seperti itu jika sudah banyak menggelar uji coba.
BACA JUGA:Profil Tristan Gooijer, Bintang Muda Berbakat Ajax yang Akan Berseragam Timnas Indonesia
BACA JUGA:Inilah Sederet Keuntungan Timnas Indonesia Jika Menang Lawan China Juni Nanti
"Realistisnya China kita dapat 3 poin, Jepang 1 poin, artinya 13 poin untuk melangkah ke round 4," kata Sumardji.
“Kita tidak boleh mengecilkan China, itu yang harus dicamkan terutama bagaimana kita bisa membuat strategi yang paling tepat."
"Lalu kita menjalin komunikasi dengan pemain-pemain di klub."
"Kalau kondisi kita belum lakukan ujicoba berkali-kali saya kira kita tetap berfokus pada hasil dan belum melakukan total football," imbuhnya.
BACA JUGA:Duh! Emil Audero Terancam Batal Debut di Timnas Indonesia Saat Lawan China, Ini Alasannya
BACA JUGA:Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert Ucapkan Selamat Idul Fitri 2025
Bukan karena Timnas Indonesia tidak cocok menggunakan skema total football, tetapi menurut Sumardji belum waktunya.
Berkaca dari hasil pertandingan melawan Australia lalu dengan kekalahan yang sangat mengejutkan.
"Kalau mau total football harus dilakukan banyak uji coba."
"Bukan nggak cocok total football, tapi belum saja," pungkas Sumardji.
Timnas Indonesia harus bisa belajar dari kekalahan telak saat melawan Australia, meski bisa bangkit melawan Bahrain.