Terciduk! Warga Banyuasin Ini Rudapaksa Mantan Pacarnya, Ini Akhir Ceritanya

Reporter: Kurniawan |

Editor: Kurniawan |

Sabtu , 31 May 2025 - 22:20

M Agus Riadi (20), warga lorong Sempurna, Desa Sungai Pinang, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) nyris babak belur dan tertunduk saat diserahkan pihak keluarga korban.--Kurniawan/Koranpalpres.Com

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Terciduk saat melakukan aksi rudapaksa terhadap mantan pacarnya berinisial CK (13) yang merupakan pelajar kelas IX SMP.

M Agus Riadi (20), warga lorong Sempurna, Desa Sungai Pinang, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) nyris babak belur.

Hal ini karena M Agus Riadi hampir dihakimi oleh pihak keluarga korban yang saat itu geram atas ulah yang dilakukannya tersebut.

Ditangkapnya pelaku sendiri oleh piha keluarga korban yang memancing pelaku keluar dengan mengajaknya bertemu.

Sehingga pada Jumat 30 Mei 2025 sekira pukul 14.00 WIB di Jalan Tegal Binangun, Lorong Karang Anyar, Kecamatan Plaju Palembang pelaku terpancing untuk bertemu korban.

Setelah bertemu pelaku ini ternyata nyaris menjadi korban dari pihak keluarga CK, hingga akhirnya pelaku diserahkan ke Mapolrestabes Palembang untuk mempertanggungjawabkan ulahnya.

Pelaku M Agus Riadi mengatakan, bahwa aksi yang dilakukannya terhadap korban terjadi pada 8 Mei 2025 lalu.

Dimana berawal dari dirinya dan CK ini pulang dari menonton bioskop. Namun saat itu korban ini takut untuk Kembali ke rumahnya.

Sehingga dirinya menawarkan untuk tidur di hotel, bahkan dari sanalah muncul niat yang tidak baik darinya.

Dengan melakukan aksi yang tidak terpuji kepada korban di hotel tersebut. "Kami nonton sekira pukul 21.00 WIB dan selesai pukul 23.00 WIB," ungkapnya.

terciduk! warga banyuasin ini rudapaksa mantan pacarnya, ini akhir ceritanya                            palembang, koranpalpres.com - terciduk saat melakukan aksi rudapaksa terhadap mantan pacarnya berinisial ck (13) yang merupakan pelajar kelas ix smp.
m agus riadi (20), warga lorong sempurna, desa sungai pinang, kecamatan rambutan, kabupaten banyuasin, provinsi sumatera selatan (sumsel) nyris babak belur.
hal ini karena m agus riadi hampir dihakimi oleh pihak keluarga korban yang saat itu geram atas ulah yang dilakukannya tersebut.
ditangkapnya pelaku sendiri oleh piha keluarga korban yang memancing pelaku keluar dengan mengajaknya bertemu.
baca juga:kasus pmi palembang, kuasa hukum: adanya dugaan dikriminalisasi terhadap kliennya
baca juga:3 titik rawan kriminalitas di pemulutan, polisi lakukan ini
sehingga pada jumat 30 mei 2025 sekira pukul 14.00 wib di jalan tegal binangun, lorong karang anyar, kecamatan plaju palembang pelaku terpancing untuk bertemu korban.
setelah bertemu pelaku ini ternyata nyaris menjadi korban dari pihak keluarga ck, hingga akhirnya pelaku diserahkan ke mapolrestabes palembang untuk mempertanggungjawabkan ulahnya.
pelaku m agus riadi mengatakan, bahwa aksi yang dilakukannya terhadap korban terjadi pada 8 mei 2025 lalu.
dimana berawal dari dirinya dan ck ini pulang dari menonton bioskop. namun saat itu korban ini takut untuk kembali ke rumahnya.
baca juga:tekan angka kriminalitas, kegiatan ini langkah tiju unit 1 subdit iii polda sumsel lakukan
baca juga:kriminalitas susah ditebak, warga harus perketat keamanan lingkungan masing-masing
sehingga dirinya menawarkan untuk tidur di hotel, bahkan dari sanalah muncul niat yang tidak baik darinya.
dengan melakukan aksi yang tidak terpuji kepada korban di hotel tersebut. "kami nonton sekira pukul 21.00 wib dan selesai pukul 23.00 wib," ungkapnya. 
tapi saat itu ck ini takut pulang ke rumah. "lalu saya menawarkan untuk buka kamar hotel yang berada di daerah sekip," terangnya. 
di dalam kamar hotel itulah ia melakukan hal yang terlarang sebanyak 3 kali. "usai melakukan itu, saya ancam korban agar tidak membicarakan hal yang terjadi kepada siapa pun kalua tidak saya melukainya," akunya. 
baca juga:ini cara polrestabes palembang tekan kriminalitas di wilayahnya
baca juga:catat tingkat kriminalitas meningkat di 2024, ini bakal dilakukan di 2025, apa itu?
namun keesokan harinya, tetap saja korban tidak mau pulang, tapi ia memaksanya untuk segera pulang.
sehingga menghubungi teman korban untuk menjemputnya dan mengantarkannya pulang ke rumahnya.
"korban ini takut untuk pulang, sehingga saya suruh temannya, memang saya salah dalam hal ini dan siap bertanggung jawab," terangnya.
sementara itu panit spkt polrestabes palembang, ipda kosasih, membenarkan adanya serahan pelaku tindak pidana perlindungan terhadap anak, yang diduga melakukan aksi pencabulan.
baca juga:apa itu persepsi kriminalisasi seks dalam tayangan hukum media? ini pendapat mahasiswa universitas andalas
baca juga:inilah kota dengan tingkat kriminalitas tertinggi di indonesia, palembang masuk nggak?
"pelaku diserahkan oleh keluarga korban, setelah kami terima, pelaku diserahkan lagi ke unit ppa satreskrim polrestabes palembang, untuk proses pemeriksaan," tukasnya.