Pendaki Dempo Diimbau Tidak Lewat Jalur Bukit Timur, Brigade Akan Kesusahan Menyusuri Jejaknya
Salah satu jalur resmi pendakian Dempo adalah jalur Kampung IV-Brigade-
BACA JUGA:Diam-diam Ada yang Menambang Emas di Hutan Lindung, KPH X Dempo Susuri Lokasi dan Temukan Ini
Sewaktu para pendaki melalui jalur ini, mereka akan menjumpai semacam tebing yang dijuluki‘dinding lemari’. Itu adalah sebuah tebing batu dengan bentuk rata menyerupai sebuah lemari. Tebing ini mempunyai ketinggian sekitar 5 meter.
Setiap pendaki pasti harus melewati ‘dinding lemari’ sebelum melanjutkan pendakian.
Trek pendakian melalui jalur ini relatif panjang karena jalannya seperti memutar. Pendaki membutuhkan waktu sekitar 9-10 jam untuk bisa tiba di puncak Gunung Dempo. Itu juga jika tidak ada kendala yang terjadi selama perjalanan.
Jalur Kedua adalah jalur melalui Tugu Rimau, taman wisata untuk umum yang tertinggi di Kota Pagaralam. Para pendaki tingkat lanjut atau profesional lebih memilih jalur ini. Pasalnya dengan ketrampilan para pendaki profesional ini, saat naik melalui jalur Tugu Rimau pendaki hanya membutuhkan waktu 4-5 jam untuk bisa sampai di puncak.
BACA JUGA:Musim Pancaroba Rentan Timbulkan Penyakit Ini, Lurah Dempo Makmur Kampanyekan 5 Pilar STBM
Trek di jalur ini terbilang terjal dan tingkat kesulitannya lebih tinggi karena itu tingkat kemahiran diperlukan dan menuntut keterampilan dari pendaki.
Jalur ketiga. Jalur ini berada di jalur Jarai atau melalui kawasan daerah Bukit Timur yang tadi disebut dalam surat imbauan Pj Walikota Pagaralam. Jalur ini tidak melintasi objek wisata kebun teh karena letaknya terpisah di daerah Kecamatan Jarai Kabupaten Lahat. Dan jalur ini belum ditetapkan sebagai jalur pendakian resmi
Trek yang ada di jalur ini terbilang ekstrem dan berbahaya karena didominasi dengan tebing-tebing cadas. Selain itu, jalur ini juga dikenal sebagai habitat sejumlah hewan buas seperti harimau Sumatera.
Posko Brigade tidak merekomendasikan jalur ini. Mereka tidak bertanggung jawab jika terjadi bencana yang tidak diinginkan jika melintasi jalur ini.
Pernah ada kejadian keluarga pendaki mencari keberadaan seorang pria yang diduga mendaki gunung. Keluarga pendaki itu menanyakannya ke Posko Brigade.
Akan tetapi karena tidak ada laporan pendakian yang masuk, posko Brigade dan sejumlah relawan kesulitan menemukan pendaki itu.
Para pendaki lain juga tidak adayang bertemu dengan pendaki yang dimaksud. Namun, di dekat kawah di puncak ditemukan beberapa barang yang diduga milik pendaki itu.
Para relawan menyusuri semua jalur pendakian, sampai akhirnya ditemukan sesosok mayat yang ternyata memang pendaki yang dicari keluarganya tadi.