Tantangan Pendidikan Makin Kompleks, Menara Gading Pengenalan Pembelajaran Coding dan AI di Sekolah
Menara Gading Pengenalan Pembelajaran Coding dan Artificial Intelligence di Sekolah--
Jalan Tengah
Pemetaan/Identifikasi masalah yang baik akan menghasilkan solusi yang baik pula.
Sebaliknya, jika pada tahap pemetaan/identifikasi masalah saja sudah keliru maka solusi yang diputuskan pun akan salah sasaran.
Hadirnya AI tanpa dibersamai dengan pemikiran kritis hanya akan menjadikan otak siswa membeku karena fungsi yang seharusnya bisa saja dilakukan tanpa AI namun siswa dibuat ketergantungan olehnya.
BACA JUGA:Rektor UIN Raden Fatah Ajak Rombongan Temui Gubernur Sumsel di Griya Agung Palembang, Bahas Apa Ya?
Hadirnya AI menjadi pisau bermata dua untuk keberlangsungan generasi jika sikap terhadapnya hanya disikapi sekadar untuk bisa dikatakan sebagai negara yang tidak tertinggal jauh di belakang layar atas perubahan.
Indonesia sendiri mendapat masalah pendidikan yang akut khususnya dalam kondisi kemampuan literasi dan numerasi.
Banyak siswa pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Sekolah Menengah Atas (SMA) yang tidak mampu membaca dengan baik dan tidak mampu menghitung perkalian sederhana.
Dan khususnya kondisi ini diperparah dari akibat efek jangka panjang adanya Covid-19.
Lalu sekarang tiba-tiba akan pembelajaran coding & Artificial Intelligence akan diterapkan pada sejak jenjang Sekolah Dasar (SD).
Literasi dan Numerasi bukan hanya perihal bagaimana seorang anak mampu membaca buku yang begitu tebal lantas kemudian ia mendapat nilai atas pencapainya karena telah menamatkan puluhan buku.
Namun tanpa tahu dan mengerti bagaimana relevansi buku tersebut dengan kehidupan sehari-hari.