10 Tahun Tercatat Warisan Budaya Takbenda, Tangga Takat Diusulkan Jadi Kampung Dul Muluk

Inisiator Kampung dul muluk Andi Pedo (pakai mic), budayawan Palembang Vebri Al-lintani (kaos coklat), praktisi dul muluk Randi Putra (kaos merah) dan Penanggap Kemas Ari Panji (pakai tanjak) melakukan diskusi mengulik sejarah kampung dul muluk, Jum'at, -Foto: Alhadi Farid/koranpalpres.com-

Agar syair terlihat menarik, Wan Bakar membacakannya dengan melakukan peragaan serta iringan musik gambus dan terbangan.

BACA JUGA:Eksplorasi Multicity Destinasi Seru Akhir 2023 ke Bangkok dengan Batik Air

BACA JUGA:Pj Gubernur Agus Fatoni Bagikan Tips Sukses Kepada Para Praja IPDN dan Pamong Praja Muda IPDN 2023

Kisah Dul Muluk sendiri sebenarnya berasal dari Kitab Kejayaan Kerajaan Melayu pada 2 juli 1845, yang berjudul Syair Abdul Muluk.

Kitab Kejayaan Kerajaan Melayu ini selanjutnya dilakukan pementasan teatrikal.

Namun siapa sangka pementasan tersebut menarik minat masyarakat.

Ciri-ciri Dul Muluk

BACA JUGA:UIN Raden Fatah Wisuda 1.200 Lulusan, Berikut Daftar Wisudawan Berprestasi

BACA JUGA:Utamakan Kepuasan Pelanggan XL PRIORITAS Hadirkan Layanan 'PRIO Club'

Kesenian tradisional Dul Muluk ternyata memiliki perbedaan dengan seni teater lainnya.

Adapun ciri-ciri Dul Muluk adalah sebagai berikut

1. Dialog Dul Muluk seperti pantun dan syair.

2. Biasanya peran wanita dilakukan laki-laki

BACA JUGA:TNI dan TDM Patroli Bersama Patok Batas Negara RI-Malaysia

BACA JUGA:Aksi Heroik Prajurit Kodim 0416/Bute Selamatkan Lansia Terjebak Banjir

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan