Wacana Penetapan Kampung Dul Muluk di Tangga Takat, Budayawan Sumsel: Gagasan Itu Sangat Bagus, Tapi

Budayawan Sumsel Vebri Al-lintani akan melakukan kajian lebih lanjut terkait wacana penetapan Kampung Dul Muluk di Tangga Takat-Foto: Alhadi Farid/koranpalpres.com-

Vebri menjelaskan, nama Lorong Taman Bacaan karena pada tahun 1980an hingga 1990an terdapat tempat untuk sewa buku bacaan.

Di tempat itu informasinya juga ada tempat latihan Dul Muluk, meskipun saat ini sudah tidak ada lagi.

“Malah sekarang banyak Dul Muluk di Pemulutan,” katanya.

BACA JUGA:Bukan Hanya dari Palembang, 25 Pelaku Usaha Agribisnis Beramai-Ramai Ikut Pusri Agro Show

BACA JUGA:Haul Gusdur ke 14 Sekaligus HUT Desa Sribudaya ke 58, Ini Pesan Bupati OKU Timur

Meski gagasan pencanangan Kampung Dul Muluk di Lorong Taman Bacaan sangat bagus, namun harus dibuktikan dengan sejarah yang jelas.

“Artinya ada penanda sejarah tentang keberadaan Dul Muluk, apalagi teater Dul Muluk ini sejak tahun 2013 sudah menjadi warisan budaya tak benda,” jelasnya.

Sebab, jika sudah dilakukan pencanangan Kampung Dul Muluk di Taman Bacaan Tangga Takat, di kampung tersebut harus disertai dengan aktivitas seperti tempat latihan dan tempat pertemuan diskusi Dul Muluk.

“Selain itu juga harus ada pusat data tentang Dul Muluk. Sehingga jika orang ingin belajar Dul Muluk sudah tahu tempatnya,” kata Vebri.

BACA JUGA:Terjun Ke Kabupaten Muara Enim, Ini Hal Pertama Dilakukan Kapolda Sumsel, Yuk Lihat

BACA JUGA:TNI dan TDM Patroli Bersama Patok Batas Negara RI-Malaysia

Untuk itulah, pihaknya akan melakukan kajian lebih lanjut tentang Kampung Dul Muluk ini.

“Dengan gagasan ini, kita juga makin bergairah untuk mencari atau menetapkan tanda penanda sejarah Dul Muluk,” tegasnya.*

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan