Kasrem 043/Gatam Sampaikan Wasbang Dan Belneg Ke Mahasiswa KKN Unila
Kepala Staf Korem 043/Gatam Kolonel Inf Enjang SIP M Han menyampaikan materi mengenai Bela Negara di di GSG Unila Gedong Meneng, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung.--Pendam II/Swj
LAMPUNG, KORANPALPRES.COM - Kepala Staf Korem 043/Gatam, Kolonel Inf Enjang SIP M Han menghadiri pelepasan dan penyerahan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode l (satu) tahun 2024.
Kepada Pemerintah Daerah, bertempat di GSG Unila Gedong Meneng, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung, Selasa 2 Januari 2024.
KKN adalah merupakan program Mahasiswa untuk mengabdi kepada masyarakat dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral.
Dalam kurun waktu tertentu, yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.
BACA JUGA:Hari Libur Bukan Kendala Bagi Satgas Yonif 200/BN Untuk Berikan Pelayanan Kesehatan
BACA JUGA:Pangdam II/Swj Sambut Brigjen TNI Tri Wahyu Muttaqien Sebagai Irdam
Di hadapan 2.700 orang Mahasiswa peserta KKN, selaku pemateri, Kasrem 043/Gatam Kolonel Inf Enjang SIP M Han menyampaikan Bela Negara adalah sikap.
Dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.
“Negara Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.395 pulau, 274,8 juta penduduk, 108.000 km garis pantai, 1.340 suku bangsa dan 715 bahasa daerah," ungkapnya.
Negara Indonesia yang majemuk sangat beraneka ragam memiliki keindahan budaya, peradaban yang tinggi menjadi modal kekuatan.
BACA JUGA:Kunjungi Kampung Lani Timur, Satgas Yonif 200/BN Pererat Komunikasi Sosial Dengan Masyarakat
BACA JUGA:Sukses Pam Nataru Prajurit Kodim 0429/Lamtim Dapat Apresiasi dari Komandan
Selain dari pada itu Indonesia juga dikenal sebagai bangsa yang ramah, sopan dan toleransi kehidupan beragama cukup baik.
“Namun kemajemukan sering dieksploitasi untuk kepentingan tertentu dan perbedaan yang ada dibenturkan antar sesamanya, untuk melahirkan konflik dan tindak kekerasan agar NKRI ini pecah," akunya.