Jurnalis Bikin Tulisan Dibantu AI, Boleh Ga? Simak Penjelasan Content Manager Bisnis.com Annisa Sulistyo Rini
Sesi berfoto bersama penyelenggara dan peserta Capacity Building Pemred dan Wartawan oleh KPw Bank Indonesia Provinsi Sumsel.--humas bank indonesia for koranpalpres.com
Dalam paparan berjudul “AI dalam Jurnalistik, Ancaman atau Peluang?”, Annisa juga membeberkan bagaimana peluang dan tantangan penggunaan AI ini, utamanya di perusahaan media.
Secara garis besar, ia menjelaskan beberapa peluang penggunaan AI dalam ruang redaksi antara lain dapat mengurangi beban jurnalis dan lebih efisien.
BACA JUGA:FJPI Sumsel Gaungkan Jurnalisme Inklusif Demi Kebebasan Berekspresi Jurnalis Perempuan
BACA JUGA:FJPI Lantik Pengurus Baru, Perkuat Perjuangan Kesetaraan dan Profesionalisme Jurnalis Perempuan
Penggunaan AI juga jelas Annisa, dapat memperkuat kualitas konten dan membantu menghadirkan kedalaman cerita
“Selain itu dapat pula meningkatkan hubungan platform berita dengan pembaca,” ulasnya.
Tak hanya peluang, penggunaan AI oleh jurnalis menurut Annisa juga menimbulkan banyak tantangan.
Mulai dari dilema etika, hak cipta, bias, dan misinformasi.
BACA JUGA:Ratu Dewa Dukung FJPI Sumsel, Festival Bidar 2025 Bakal Libatkan Jurnalis Perempuan
BACA JUGA:UMKM Jadi Tulang Punggung Perekonomian Sumsel, Bank Indonesia Kecipratan Pujian Gubernur Herman Deru
Tantangan lainnya berupa keterbatasan data yang tidak diperbarui setelahnya, belum lagi operasinya rumit dan mahal.
“Penggunaan kecerdasan buatan ini juga menimbulkan risiko tergesernya pekerjaan jurnalis,” singgung Annisa.
Dia juga menyebutkan adanya keterbatasan AI dalam proses editing, dan sumber data yang tidak update.
“Misal, terlihat jika nama Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa selalu dianggap salah karena menurut sistem AI nama Menkeu yang benar Sri Mulyani,” ulas Annisa.
BACA JUGA:Prestasi Membanggakan! Pusri Terima Penghargaan Responden Terbaik dari Bank Indonesia Sumsel