Jurnalis Bikin Tulisan Dibantu AI, Boleh Ga? Simak Penjelasan Content Manager Bisnis.com Annisa Sulistyo Rini
Sesi berfoto bersama penyelenggara dan peserta Capacity Building Pemred dan Wartawan oleh KPw Bank Indonesia Provinsi Sumsel.--humas bank indonesia for koranpalpres.com
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Penggunaan Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan kini merambah semua lini industri global.
Begitu pula dalam dunia jurnalistik, AI kerapkali digunakan dengan maksud untuk efisiensi dan produktivitas.
Hanya saja, AI belum dapat mencapai kemampuan manusia dalam memahami konteks dan nuansa.
Demikian dikatakan Content Manager Bisnis.com, Annisa Sulistyo Rini saat menjadi narasumber dalam Capacity Building Wartawan Ekonomi dan Bisnis di Palembang, Jumat 31 Oktober 2025.
BACA JUGA:Pelopor Kecerdasan Buatan Raih Nobel Fisika 2024: Ada Kekhawatiran Umat Manusia
BACA JUGA:Ssst…! Pakar AI Bocorkan Keunggulan Kecerdasan Buatan di Galaxy S24, Jangan Sampai Ketinggalan
Kegiatan yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan ini diikuti sejumlah pemimpin redaksi media massa regional dan puluhan jurnalis yang tergabung dalam WEBS.
Lebih lanjut Annisa menekankan di setiap proses penggunaan AI mesti mengedepankan langkah-langkah verifikasi.
“Verifikasi itu sangat penting saat kita menggunakan AI dalam pembuatan tulisan,” imbuhnya.
Menurut dia, seorang jurnalis yang menggunakan AI sebagai alat bantu harus tetap melakukan check and recheck.
BACA JUGA:Dewan Pers Minta Aparat Lindungi Jurnalis Dalam Peristiwa Unjuk Rasa di DPR
“Kita tidak boleh percaya 100% dengan data atau bahan tulisan yang diberikan AI sesuai permintaan kita sebelumnya,” cetus Annisa.
Artinya sambung Annisa, dalam proses menghasilkan tulisan, seorang jurnalis harus tetap memperhatikan dan selalu berpedoman pada Kode Etik Jurnalistik.