Peneliti Sejarah HG Sutan Adil Ungkap Fakta 10 November 1659, Api Pertama Perjuangan dari Palembang Darussalam
10 November 1659: Api Pertama Perjuangan itu dari Palembang Darussalam-Ist/koranpalpres.com-
Di bawah panji tauhid, Kyai Mas Hindi memimpin pasukan Palembang melawan kekuatan asing yang hendak memaksakan monopoli dagang dan kehendak politik di tanah Sriwijaya.
Benteng-benteng kayu gelondongan Kuto Gawang berdiri gagah di tepi Musi, dikelilingi rumah panggung rakyat yang menyatu dengan sungai dan doa.
Hari itu, 10 November 1659, menjadi awal kobaran perang maritim besar yang mengguncang nusantara.
Kapal-kapal VOC terbakar di muara Musi.
Asap hitam mengepul tinggi ke langit, menjadi saksi bahwa Palembang bukan negeri yang mudah ditundukkan.
Meskipun akhirnya Kuto Gawang hancur dibakar, semangat juang rakyatnya justru membara lebih kuat.
BACA JUGA:Teguhkan Jiwa Patriotisme dan Keteladanan Bangsa, PLN UIP Sumbagsel Peringati Hari Pahlawan 2025
BACA JUGA:Ziarah Nasional Hari Pahlawan di TMP Ksatria Ksetra Siguntang, Ternyata Dandim Palembang Turut Serta
Dari abu itulah lahir Kesultanan Palembang Darussalam — sebuah kerajaan Islam maritim yang berdaulat, beradab, dan berani berdiri di atas kaki sendiri.
Kini, lebih dari tiga setengah abad berlalu.
Namun, setiap kali bangsa ini memperingati Hari Pahlawan, Palembang seharusnya tak lupa bahwa api perjuangan nasional itu pernah menyala lebih awal di tanah ini.
Kyai Mas Hindi bukan sekadar tokoh lokal — beliau adalah simbol perlawanan awal nusantara terhadap kolonialisme.
BACA JUGA:Upacara Hari Pahlawan 2025 di Ogan Ilir, Wabup Ardani Serukan Teladani Semangat Juang Pendahulu