https://palpres.bacakoran.co/

Penghargaan Tokoh Bahasa Palembang Jadi Bukti Nyata Perjuangan Melestarikan Bahasa Daerah, Berikut Kriterianya

Dinas Pendidikan Kota Palembang memberikan apresiasi kepada Tokoh Kebahasaan dan Kesastraan Daerah/Pegiat Bahasa Palembang yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam pengembangan, pembinaan, serta pelestarian Bahasa Palembang melalui berbagai kontri-Foto: Sri Devi-koranpalpres.com

Kriteria Penghargaan Tokoh Kebahasaan, Dorong Pegiat Bahasa Palembang Terus Berkarya dan Berinovasi

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Penghargaan Tokoh Bahasa Palembang menjadi bukti nyata bahwa upaya pelestarian bahasa daerah tidak pernah sia-sia.

Penghargaan tersebut bukan hanya bentuk ucapan terima kasih, tetapi juga pengakuan resmi atas perjuangan panjang para guru, budayawan, akademisi, dan penggiat sastra yang telah mendedikasikan diri untuk menjaga keberlangsungan Bahasa Palembang di tengah arus modernisasi. 

Melalui seleksi ketat dan kriteria yang jelas, pemerintah memberikan apresiasi kepada para tokoh yang dinilai berkontribusi besar dalam pengembangan kurikulum, produksi materi ajar, publikasi karya kebahasaan, hingga aktivitas sosialisasi bahasa di berbagai lini. 

Penghargaan ini sekaligus menegaskan bahwa pelestarian Bahasa Palembang membutuhkan kerja kolektif dan berkelanjutan demi memastikan bahasa daerah tetap hidup, dipelajari, dan dicintai generasi mendatang.

BACA JUGA:Kadisdik Palembang Beri Apresiasi Tokoh Kebahasaan: Dorong Penguatan Bahasa dan Sastra Palembang

BACA JUGA:Perkuat Pelestarian Bahasa Daerah, Disdik Palembang Gelar Penyusunan Modul Hingga Kamus Bahasa Palembang

Salah satu penerima Penghargaan Tokoh Pengembangan dan Publikasi Materi Bahasa Palembang, Prof. Dr. Hj. Zuhdiyah, M.Ag., menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas perhatian Pemerintah Kota Palembang terhadap upaya pelestarian bahasa daerah. 

Sebagai perintis dan pejuang Baso Pelembang sejak awal tahun 2003-2004, Prof. Zuhdiyah telah menjadi bagian penting dari sejarah berdirinya Muatan Lokal Baso Pelembang, mulai dari penyusunan kurikulum SD dan SMP, penulisan buku muatan lokal, hingga penyusunan kamus dan panduan guru yang kini menjadi rujukan pendidikan.

“Alhamdulillah, atas anugerah dari Allah SWT. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Wali Kota Palembang, Wakil Wali Kota, serta Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang yang telah memberikan apresiasi ini,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa penetapan Bahasa Palembang sebagai muatan lokal resmi pada tahun 2023 bukan akhir perjuangan, melainkan awal dari tugas yang lebih besar. 

BACA JUGA:Ga Kaleng Kaleng! Undang 4 Narasumber Ahli, Disdik Palembang Sempurnakan Bahan Ajar Bebaso Pelembang

BACA JUGA:Disdik Kota Palembang Kirim 5 Truk Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Bencana di Aceh, Sumbar, dan Sumut

“Ini bukan berarti tugas kita selesai, justru tugas kita semakin besar. Para pegiat dan tim sangat bersemangat selama kegiatan ini, dan kita harus terus meng-upgrade diri, termasuk menyampaikan materi Bahasa Palembang melalui media sosial,” tambahnya.

Menurutnya, tahun pertama implementasi muatan lokal merupakan masa sosialisasi yang sangat penting, dari tahap masyarakat belum tahu hingga mulai mengenal kembali identitas bahasanya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan