https://palpres.bacakoran.co/

Cara Mendakwai Orang Melakukan Maksiat Biar Insaf, Ini Kata Buya Yahya

mendakwai orang maksiat tak harus orang tersebut dalam keaadaan melakukan maksiat--foto Al-Bahjah TV

INDRALAYA- Orang melakukan maksiat sangat susah sekali untuk dibujuk rayu agar meninggalkan perbuatannya dan Insaf.

Jika kita memberikan wejangan kepada orang melakukan maksiat alamat kita akan mendapat respon yang tidak baik terhadap orang maksiat tersebut.

Untuk itu, palpres.com sedikit mencoba memberikan tips bagi anda terutama pendakwa mudah Mendakwai orang yang berbuat maksiat.

Seperti yang dikutip di channel yootobe Al-Bahjah TV, Prof. KH.Yahya Zainul Ma'arif,LC., M.A., pH.D. atau dikenal dengan Buya Yahya menjelaskan salah satu pertanyaan santrinya.

BACA JUGA:Apakah Tarif Tol Simpang Indra-Prabu Akan Berlaku, Setelah Diresmikan RI 1? Ayo Cek di Sini

Ini terkait cara berdakwa agar tidak menyinggung perasaan orang lain, Buya Yahya menjelaskan, bahwa Dakwa itu memberikan kabar gembira, kabar kesenangan, dan kabar baik.

"Senang kan dulu mereka pada agama. ada orang mempunyai kebiasaan jelek, tidak langsung ditolak," ungkapnya.

Dicontohkan Dia, ada seorang mau masuk Islam, Ya Rasulullah aku memiliki kebiasaan mabuk, saya dengar mau masuk Islam tidak boleh mabuk.

"Saya mau masuk Islam, tapi saya kepengin mau mabuk, tapi saya masih mau mabuk. Gimana Ya Rasulullah," katanya.

BACA JUGA:Satgas Yonif Raider 200/BN Kunjungi Warga Kampung Seima, Jaga Silaturahmi Bangun Komunikasi

Menurut Buya Yahya, Rasulullah tidak langsung bilang haram, tidak. Nabi menganjurkan masuk Islam dulu, soal Mabuk urusan nanti.

"Akhirnya betul masuk Islam, tapi nabi tidak langsung melarang urusan mabuk, nanti die berfikir, karena senang sering duduk dekat nabi, berfikir nya nabi lembut sekali, otomatis nanti die malu sendiri. Jadi dakwa itu harus dengan hikmah," tuturnya.

Lagi dicontohkan Buya, ia pernah dapat informasi dari ulama dari Sam, dulu itu di Uni Soviet pernah pada zaman tertentu itu karena musim dingin disana, bertemu ulama yang kaku sehingga waktu itu, agama Islam akan dijadikan Agam panduan negara.

"Uni Soviet bagian mana waktu itu. Cuman satu tok yang jangan urusan minuman keras, sebab Uni Soviet itu kalau sudah dingin, dinginnya luar biasa, sehingga tidak mampu, kecuali minum, minuman keras agar hangat badannya," terangnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan