Presiden Jokowi dan Menteri Transportasi Filipina Bahas Peningkatan Kerja Sama Kedua Negara

Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Menteri Transportasi Filipina Jaime Bautista pada Kamis, 11 Januari 2024 di Hotel Peninsula, Manila, Filipina. -BPMI Setpres/Rusman-

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Menteri Transportasi Filipina Jaime Bautista pada Kamis, 11 Januari 2024 di Hotel Peninsula, Manila, Filipina. 

Dikutip dari Presidenri.go.id, dalam pertemuan tersebut, Kepala Negara mengapresiasi dukungan dan kepercayaan Departemen Transportasi Filipina terhadap BUMN Indonesia.

Joint Venture Kontrak PT PP dan PT Adhi Karya untuk North-South Commuter Railway Project baru saja ditandatangani. 

Presiden pun berharap kerja sama tersebut dapat segera ditindaklanjuti dengan peletakan batu pertama atau groundbreaking.

BACA JUGA:Mau Ambil Cuti di Luar Tanggungan Negara? Ingat PNS Harus Pahami Aplikasi SIASN

BACA JUGA:Apa Kabar Rencana Fast Track 2 Embarkasi Ini? Menag Yaqut Temui Imigrasi Arab Saudi

Untuk itu, Presiden menekankan pentingnya komitmen kuat kedua pihak agar proyek kerja sama tersebut dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan target yang telah ditentukan.

“Selain itu, ke depannya saya harap kerja sama dapat diperluas guna mendukung inisiatif pemerintah Filipina untuk lakukan percepatan pembangunan,” ucap Presiden.

Presiden Jokowi juga berharap Indonesia dan Filipina dapat terus meningkatkan kerja sama di bidang transportasi. 

Indonesia dan Filipina diyakini dapat terus saling mendukung dan menjalin kerja sama serta komunikasi yang baik, termasuk memfasilitasi sektor bisnis di bidang transportasi.

BACA JUGA:Serius Perangi Judi Online, Menkominfo: Perlu Kerja Bersama

BACA JUGA:Pernah Bekerja Sebelum Jadi CPNS, Pengalaman Kerja Bisa Dipertimbangkan

“Terima kasih Sekretaris Bautista atas kepercayaannya pada BUMN Indonesia dan atas pertemuan yang produktif ini,” tutur Presiden.

Presiden Joko Widodo juga mengapresiasi kepercayaan pemerintah Filipina terhadap produk buatan Indonesia khususnya dalam pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista). 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan