Wapres Bahas Soal Palestina Bersama Wamenlu Arab Saudi

Wapres RI KH Maruf Amin menerima Wakil Menlu Arab Saudi dan mebicarakan soal Palestina-wapresri.go.id-

“Kami tidak ingin gencatan senjata ini dilakukan hanya sementara, seperti yang dilakukan sebelum-sebelumnya. Yang kami inginkan adalah gencatan senjata untuk selanjutnya. Tidak ada pertikaian antara dua negara bertetangga. Yang kami inginkan adalah kehidupan yang bebas untuk warga Palestina dan Gaza,” ungkap Waleed.

BACA JUGA:Polri Lakukan Penyelidikan Terkait Laporan Dugaan Bocornya RPH MK Soal Usia Capres dan Cawapres

Waleed melanjutkan negaranya akan terus berkomitmen mengupayakan yang terbaik untuk Palestina dan Gaza.

“Kami, Kerajaan Arab Saudi terus menerus untuk mengupayakan gencatan senjata ini dengan berbagai upaya, dan tidak pernah berhenti untuk gencatan senjata yang terjadi di Palestina. Dan kami yakin Indonesia juga sepakat dengan apa yang kami lakukan,” pungkasnya.

Turut mendampingi Wamenlu Arab Saudi, adalah Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah H. Amodi.

Sementara itu, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi.

BACA JUGA:Demi Pengamanan, Polri Kerahkan 74 Personel Satgas Operasi Mantap Brata Kawal Capres dan Cawapres

Juga ada para Staf Khusus, yakni Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wapres Bidang Umum Masykuri Abdillah, Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Imam Aziz, Plh. Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Lukman Hakim Siregar, serta Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Bagus Hendraning Kobarsih. (SK/RJP-BPMI, Setwapres). 

Sementara itu melansir dari CNN International, United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) menyebutkan bahwa 335 ribu anak di bawah usia lima tahun di Gaza berisiko mengalami kekurangan gizi parah dan terancam mati kelaparan akibat krisis pangan.

"Dalam beberapa minggu mendatang, setidaknya 10 ribu anak di bawah lima tahun akan menderita malnutrisi yang paling mengancam jiwa. Ini berarti ancaman kematian akibat kelaparan sudah menjadi kenyataan bagi banyak keluarga di Gaza," ujar UNICEF.

Adapun, pernyataan UNICEF itu muncul setelah Integrated Food Security Phase Classification (IPC) melaporkan bahwa sekitar 2,2 juta penduduk Gaza menghadapi kelaparan akut. Menurut IPC, seluruh penduduk di Gaza ada di kondisi krisis.

BACA JUGA:Pj Bupati Muba Dapat Miliaran Rupiah dari Tangan Wapres, Ternyata Reward Atas Prestasi Ini

Menurut laporan IPC, Jumlah tersebut adalah jumlah tertinggi dari orang-orang yang menghadapi bencana kerawanan pangan akut yang pernah diklasifikasikan oleh IPC di wilayah atau negara tertentu.

Berdasarkan data terakhir pada Jumat (12/1), Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan bahwa total jumlah korban tewas adalah lebih 23.210 orang, lebih dari 50 ribu warga sipil luka-luka, dan lebih dari 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi.

"Sekitar dua pertiga dari korban tewas adalah perempuan dan anak di bawah umur," terang Kementerian Kesehatan Gaza.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan