Wapres Ajak Tokoh Bangsa Merawat Keutuhan Negara dengan Akal Sehat dan Hati yang Bersih

Wapres mengajak tokoh bangsa untuk terus merawat kebangsaan dan menjaga keutuhan negara-wapresri.go.id-

BACA JUGA:Kabintaljarahdam II/Swj Jadi Narasumber di Acara Dialog Sejarah dan Wawasan Kebangsaan

Sebab, tutur Wapres, apabila bangsa Indonesia sampai terpecah, maka hal ini telah mengkhianati perjuangan para pendiri bangsa yang telah berjuang menyatukannya pada masa lampau.

“Bisa dibayangkan negara seluas ini bisa disatukan, itu menurut saya itu bukan pekerjaan mudah. Bagaimana masa itu dengan keterbatasan alat komunikasi dan transportasi, tetapi luar biasa bisa menyatukan berbagai etnik, agama, melalui kesepakatan nasional,” paparnya.

Sebelumnya, pada kesempatan ini, para tokoh bangsa yang hadir menyampaikan pandangannya satu per satu mengenai upaya merawat bangsa melalui Gerakan Nurani Bangsa. 

Salah satunya, Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid yang juga istri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid, mengungkapkan keresahannya, terutama mengenai situasi menjelang Pemilu dan masih adanya konflik di tanah air, seperti di Papua.

BACA JUGA:Wajib Tahu! Peran Pendidikan dalam Membangun Bangsa untuk Membentuk Generasi yang Maju

“Ini semua membuat kami prihatin bagaimana untuk menghadapinya, karena semuanya ini adalah anak bangsa Indonesia yang kita cintai. Karena itu tergeraklah melihat situasi seperti ini, maka kami mempunyai pemikiran untuk mendirikan sebuah gerakan yang kita namakan Gerakan Nurani Bangsa,” tuturnya.

Gerakan ini, sambung Shinta, adalah untuk mengajak para tokoh bangsa agar terus bergerak sekaligus menjaga komitmennya dalam merawat bangsa dan negara untuk generasi mendatang.

“Paling tidak kami bisa memberikan contoh dan ketauladanan kepada generasi muda, agar [mereka] bisa mencontoh dan meneladani apa yang dilakukan oleh tokoh-tokoh bangsa untuk merawat dan menjaga bangsa Indonesia ini dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Selanjutnya, ulama senior Quraish Shihab, menyampaikan pandangannya bahwa nurani umat manusia pada dasarnya terdiri atas tiga hal, yakni keadilan, amanah, dan hormat pada orang tua.

BACA JUGA:Dandim 0426/Tuba Ajak Anggota Sat Pol PP Perkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa

“Ketika menamakan ini [Gerakan Nurani Bangsa], sebenarnya arah kami ke sana [keadilan, amanah, dan hormat pada orang tua]. Kita ingin keadilan ini akan menyentuh semua pihak, kita ingin amanah itu ditegakkan, dan kita ingin menghormati orang-orang tua kita yang telah berjasa,” terangnya.

Sementara itu, Kardinal Suharyo, mengingatkan pentingnya tiga kata yang memiliki akar yang sama sebagai kunci untuk merawat bangsa. Tiga kata tersebut adalah “khalik” (sang pencipta), “makhluk” (ciptaan Tuhan), dan “akhlak” mulia.

“Kita semua berharap, ketika seseorang menyadari dirinya sebagai makhluk, kepada sang khalik (sang pencipta), dia mesti bersembah sujud dan beribadah, dan kepada lingkungan, dunia, dan sesama dalam kehidupan bersama dan berakhlak mulia,” terangnya.

Oleh karena itu, sambung Suharyo, segi moralitas dasar tersebut menjadi sangat menentukan dalam upaya merawat bangsa.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan