Wapres Sampaikan Pemerintah Serius dalam Pengembangan Ekosistem Halal Beretika dan Berkelanjutan
Produk halal beretika dan berkelanjutan. Kerja sama untuk memastikan halal thayyib menjadi integral dalam industri.-setwapres-
“Saya menaruh harapan besar pada kampus ini, terkhusus dengan diluncurkannya UB Halal Center dan UB Halal Metric. Harapannya, UB Halal Center dapat mengambil peranan lebih besar dalam penguatan rantai nilai dan ekosistem halal di wilayah, bahkan hingga ke tingkat nasional dan global,” pungkas Wapres.
Sebelumnya, Rektor UB Widodo menyampaikan bahwa peluncuran UB Halal Metric pada hari ini bukan hanya sebatas simbol alat ukur saja.
Lebih dari itu, sebagai bentuk komitmen berbagai pihak dalam menjunjung pentingnya inovasi yang tiada henti untuk mengembangkan ekosistem syariah dan halal di Indonesia.
“Tidak hanya alat evaluasi, tapi cerminan komitmen semua untuk menjunjung tinggi praktik etis dan juga menjunjung tinggi semangat halal. Mari kolaborasi, explorasi, dan kerja sama untuk memastikan halal thayyib menjadi integral dalam industri,” tutur Widodo.
BACA JUGA:Wapres Yakin Masyarakat Bisa Diedukasi Berperilaku Bersih dan Menjaga Lingkungan
Sebagai informasi, UB Halal Metric adalah sebuah instrumen yang digunakan untuk mengukur implementasi konsep ekosistem halal secara komprehensif baik di sektor perguruan tinggi, industri, maupun pemerintahan.
Instrumen ini melihat bagaimana sebuah ekosistem atau proses bisnis yang dijalankan pada universitas, industri, hingga pemerintah apakah sudah benar-benar sesuai dengan prinsip halalan thayyiban, dalam makna yang luas untuk kebaikan umat.
Hadir pula dalam acara ini, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil E. Dardak, Pj. Walikota Malang Wahyu Hidayat, Jajaran Pengurus Majelis Wali Amanat Universitas Brawijaya, dan segenap civitas academica Universitas Brawijaya.
Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono W.S., Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, M. Nasir, Masykuri Abdillah, M. Imam Azis, Zumrotul Mukaffa dan Arif Rahmansyah Marbun, serta Tim Ahli Wapres Nurdin Tampubolon, Johan Tedja dan Farhat Brachma.*