Aktivis Budaya Merapat! Sejarah Seni Pertunjukan Dulmuluk Palembang Dimulai dari Lorong Ini
Ahad malam, 21 Januari 2024, para aktivis budaya menggelar seni pertunjukan Dulmuluk spesial dibawakan langsung oleh Sanggar Dulmuluk Harapan Jaya dengan membawakan cerita berjudul ‘Pulau Peranggi’.--Ist for koranpalpres.com
BACA JUGA:Ini Juga Beberapa Fakta Menarik Lain tentang Aceh yang Juga Kamu Harus Tahu
Hanya saja, kata Johar, Dulmuluk mengangkat kisah dari syair karangan Raja Ali Haji yang berjudul “Sultan Abdul Muluk”.
Kendati demikian, dalam sejumlah catatan sejarah disebutkan bahwa teks-teks syair Abdul Muluk sesungguhnya karangan penulis perempuan bernama Saleha, bukan karya Raja Ali Haji.
Saleha adalah saudara perempuan Raja Ali Iba Raja Achmad Iba, Yang Dipertuan Muda Raja Haji Fi Sabilillah.
Ketika pertama kali teks syair Abdul Muluk diterbitkan pada 1847 diberi judul Kejayaan Kerajaan Melayu.
BACA JUGA:Ternyata Ini Alasan Jembatan Ampera di Palembang Belum Cagar Budaya, Ikon Kota Tertua di Indonesia
BACA JUGA:Inilah Kesenian dan Kuliner dari Provinsi Riau yang Sangat Kental Warisan Budaya Melayunya
Mengenai pakem Dulmuluk, kata Jonhar, untuk kostum umumnya sama.
Misalkan songket trompa Palembang yang dipakai panglima atau datu.
Akan tetapi nilai dasarnya beragam.
Begitu juga pada musik, yang pakemnya memiliki empat tabuhan.
BACA JUGA:Di Tempatmu Masih Musim Penghujan? Ini Tips yang Harus Kamu Perhatikan untuk Kesehatanmu
Alat musik lainnya menggunakan biola, gendang, beduk, bendi/gong.
Namun, kini alat musiknya sudah ditambah piano, melodi, akordeon, gendang, drum, bas dengan nada diatonis untuk memenuhi permintaan pasar.