Wapres: Pemilihan Persoalan Hati dan Persona. Tugas Ulama Jaga Persatuan Umat dan Bangsa

Wapres menyoroti harmoni di antara ulama dengan berbagai pilihan politik, menjelaskan bahwa pemilihan adalah persoalan hati dan persona.-setwapres-

BACA JUGA:Masuki Kampanye Akbar, Wapres Ingatkan Semua Pihak Patuhi Pakta Integritas

Wapres juga menegaskan perlunya konsistensi dan istikamah, namun menyadari bahwa hal itu merupakan tantangan berat.

Ia pun mengajak para ulama untuk berjalan di atas garis lurus, menjaga keseimbangan, dan tidak melampaui batas.

“Saya sering ingatkan bahwa istikamah itu ternyata berat. Ini garis kita nggak boleh bergeser dari garis itu. Kalau sudah bergeser, itu sudah keluar dari garis,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga menyampaikan rasa kehilangan akan sosok K.H. Sahal Mahfudh, Pengasuh Ponpes Maslakul Huda sebelumnya yang kini diasuh oleh anaknya K.H. Abdul Ghaffar Rozin.

BACA JUGA:Wapres Sampaikan Pemerintah Serius dalam Pengembangan Ekosistem Halal Beretika dan Berkelanjutan

Wapres mengenang Kyai Sahal seorang panutan dan pemimpin ulama yang telah mendampinginya sebagai Ketua Umum Majelis Ulama.

Meskipun Kyai Sahal telah tiada, ajaran dan bimbingannya tetap menjadi pegangan dalam menghadapi berbagai masalah.

“Sebagai Ketua Umum Majelis Ulama yang mendampingi beliau, saya merasa kehilangan orang tua, kehilangan panutan, tetapi tentu ajaran-ajarannya, bimbingannya masih tetap kita pegang teguh di dalam menghadapi masalah,” ungkapnya.

Sejalan dengan Wapres dalam konteks muamalah syariah, Kyai Abdul Ghaffar Rozin berharap konsep ini terus berkembang di lingkungan pesantren.

BACA JUGA:Wapres Ingatkan Perguruan Tinggi Tidak Hanya Fokus Jumlah Lulusan, Alumni PT Harus Punya Kualitas

“Motivasi dan apapun yang didorong mau diinisiasi oleh Pak Wapres ini, semoga bisa menjadi daya dorong yang cukup luar biasa bagi pesantren-pesantren yang kita miliki. Karena muamalah syariah ini sesungguhnya kan milik kita, bahkan milih pesantren-pesantren,” ujarnya.

Pesantren Maslakul Huda didirikan oleh Kiai Mahfudh yang merupakan putra dari Kiai Abdussalam, yang masih keturunan dari Syekh Ahmad Mutamakkin.

Sesudah itu pimpinan pesantren dipegang oleh Kyai Muhammad Ahmad Sahal Mahfudh hingga 2014.

Mulai 2015 sampai sekarang, pesantren dipimpin oleh K.H. Abdul Ghaffar Rozin, putra K.H Sahal Mahfudh.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan