Antara Mitos dan Fakta , Ini Alasan Mengapa Ari-Ari Bayi Dikubur Setelah Persalinan
Plasenta atau ari-ari merupakan teman sang bayi selama dalam kandungan-kolase-
BACA JUGA:BLUETTI Hero: Membawa Pembangkit Listrik Portabel ke dalam Kehidupan Sehari-hari Anda
Maka dari itu, ari-ari tersebut haruslah dikubur agar tidak menyalahi etika dalam bermasyarakat.
Dan lagi, kita tidak boleh membuang asal plasenta bayi tersebut, karena sifatnya yang mudah busuk, bisa-bisa menjadi sumber penyakit nantinya.
Agar tidak dihinggapi hewan liar
Sedangkan untuk alasan mengapa plasenta bayi dipasangi lampu bohlam agar tidak diganggu oleh hewan-hewan liar.
BACA JUGA: Alumni SMK Merapat! KAI Service Buka Lowongan Kerja, Hanya 3 Hari Loh, Cek Syarat di Sini
Karena biasanya plasenta ditanam tidak terlalu dalam, sehingga sangat mudah ditemukan ketika digali hewan liar.
Sementara itu, untuk pertanyaan mengapa ari-ari diperlakukan secara spesial.
Adalah karena sebagai bentuk penghormatan karena ari-ari dulunya adalah bagian anggota tubuh yang pernah menjaga bayi.
Mengubur ari-ari menjadi salah satu tradsi turun temurun masyarakat Indonesia yang dilakukan ketika bayi baru lahir.
BACA JUGA:TikTok Shop Bisa Kembali Dibuka di Indonesia Asalkan Penuhi 3 Syarat Ini, Apa Saja?
Untuk itu, ayo kita cari tahu cara mengubur ari-ari yang benar.
Meski ini adalah sebuah tradisi, banyak masyarakat Indonesia yang meyakininya.
Salah satu mitos ari-ari yang merebak di Indonesia adalah, ari-ari harus dikubur oleh ayah dari anak yang baru lahir tersebut.
Ini karena masyarakat Indonesia percaya, plasenta atau ari-ari dianggap sebagai kakak kandung atau kembaran bayi yang dilahirkan.