Disbun Lahat Salurkan Bantuan Korban Banjir di Desa Nanti Giri, Ini Harapan Kades

Kepala Disbun Lahat, Vivi Anggraeni SSTP Msi didampingi jajaran, Camat Jarai dan Kades Nanti Giri, memberikan bantuan untuk korban banjir-Foto:Bernat Albar/-palpres

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Tidak hanya di Desa Pelajaran saja yang berimbas dari air bah, melainkan Nanti Giri, Kecamatan Jarai, Kabupaten Lahat ikut terdampak.

Tidak hanya pemukiman penduduk, bahkan lahan pertanian serta perkebunan menjadi sasaran terjangan banjir bandang.

Nah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat melalui Dinas Perkebunan (Disbun) menyalurkan bantuan berupa paket sembako antara lain, mie instan, minyak goreng (Migor), telur, beras, air mineral, biskuit.

"Alhamdulillah, semuanya ini adalah bantuan merupakan instruksi langsung dari Pj Bupati Lahat agar kita bisa meringankan beban masyarakat tertimpa musibah," sebut Kepala Disbun, Vivi Anggraeni SSTP Msi, Sabtu 3 Februari 2024.

BACA JUGA:Kapolres Lahat Polda Sumsel Bersama Forkopimda Tinjau dan Beri Bantuan Korban Banjir

BACA JUGA:Salurkan Bantuan Korban Banjir Desa Tanjung Tebat, Ini Pesan dari Pj Bupati Lahat

Dia menambahkan, ini adalah bentuk kepedulian serta perhatian antar sesama, supaya warga yang rumahnya terendam banjir bisa terhibur.

"Insyaa Allah, bantuan yang kita serahkan langsung ke posko, dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh penduduk, dan jadikan musibah ini sebagai cerminan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT," harap dirinya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Nanti Giri, Zamzami menuturkan, pihaknya sangat berterima kasih atas sumbangsih dari Pemkab Lahat terutama Disbun atas paket sembakonya.

"Pastinya bantuan tersebut akan kami distribusikan langsung kepada korban terdampak banjir bandang," ungkap dirinya.

BACA JUGA:Berikan Secara Langsung Bantuan Ke Korban Banjir, Beginilah Aksi Bhayangkari Polres Pagaralam Polda Sumsel

BACA JUGA:Forum Nakes Lahat Serahkan Bantuan Bagi Korban Banjir, Ini Pesan Disampaikan

Disamping itu, lanjut dia, areal persawahan maupun perkebunan sebagai ladang mencari nafkah warga, kini rusak akibat terjangan air bah.

"Untuk sawah ada 12 hektar (Ha) sedangkan perkebunan 12,8 Ha mengalami kerusakan. Tentunya kami meminta kepada pemerintah bantuan benih padi dan jalan usaha tani (JUT)," jelasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan