Puncak Atap Gedung Sate Memang Menggambarkan Sate

Gedung Sate di Bandung, bangunan ikonik landmark Kota Bandung.-tripadvisor-

Budi Dalton menyebut bahwa ornamen di atas Gedung Sate bukanlah ornamen berbentuk sate yang ditusuk karena tidak ada hubungannya sama sekali.

"Itu disebut Gedung Sate itu di bukunya Pak Haryato Kunto. Jadi kita mengenalnya Gedung Sate. Padahal korelasina eweuh (tidak ada hubungannya)," kata Budi Dalton yang dikemukakannya dari channel youtube rotivi.

BACA JUGA:7 Makanan Legendaris Enak dan Hits di Bandung dengan Cita Rasa Khas Sunda, Apa Saja Ya

BACA JUGA:Mau Coba Bakmi di Bandung? Ini 8 Bakmi Legendaris yang Bisa Kamu Coba

Menurutnya  ornamen tersebut sebetulnya adalah ronce melati.

"Jadi zaman sekarang mah kan ada kamera yang bisa di helikopter (drone), pada saat didrone dideketin itu ronce melati," tuturnya.

Menurut website resmi Kemendikbud dan website resmi Pemerintah Kota Bandung, ornamen di atas gedung tersebut adalah enam tusuk sate dan melambangkan 6 juta gulden yang dihabiskan untuk membangun gedung ini.

Gedung Sate, saat ini menjadi salah satu landmark Kota Bandung, Jawa Barat, telah menjadi destinasi wajib bagi para wisatawan yang berkunjung ke kota ini.

BACA JUGA:Tidak Hanya Alamnya yang Indah, 8 Jalan di Bandung Ini Menyimpan Banyak Cerita

BACA JUGA:Nikmatnya Seblak, Makanan Legendaris Khas Bandung yang Digemari Para Ciwi-ciwi!

Gedung Sate juga berfungsi sebagai kantor pemerintah provinsi Jawa Barat ini terletak di Jl. Diponegoro No. 22, Bandung, Jawa Barat.

Arsitekturnya yang memadukan berbagai gaya dari berbagai budaya, termasuk Italia, Spanyol, dan Asia dan ornamen-ornamen yang menghiasi bangunan ini juga mencerminkan percampuran elemen-elemen Hindu dan Islam.

Gabungan elemen inilah yang memberikan Gedung Sate tampilan megah dan unik yang sulit ditemukan di tempat lain. 

Itu tadi beberapa hal tentang gedung sate yang menjadi landmark Kota Bandung.*

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan