Gus Men Minta Santri Kembangkan Teknologi dan Jaga Warisan Tradisi

Gus Men meminta agar santri Ma'had Aly Nurul Cholil untuk mengembangkan teknologi dan menjaga warisan tradisi--Sumber: Kemenag

MADURA - Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Yaqut Cholil Qoumas atau biasa disapa Gus Men berpesan agar menjaga warisan tradisi dan kembangkan teknologi.

Hal itu Gus Men sampaikan saat menghadiri wisuda Ma’had Aly Nurul Cholil untuk menjaga warisan tradisi dan kembangkan teknologi.

“Sarung dan sorban yang sekarang Anda pakai itu jangan ditinggalkan, tapi tambahi dengan kemampuan-kemampuan lain, seperti belajar teknologi” ujar Gus Men dalam press realease yang dipublikasikan di kemenag.go.id, Ahad 15 Oktober 2023.

Menurut Gus Men, belajar teknologi merupakan sebuah kewajiban penting. Karena ke depan semua berbicara tentang teknologi.

BACA JUGA:Hari Santri 2023, Kampus UIN Raden Fatah Bakal Semarak, Catat Jadwal Kegiatannya!

“Hampir tidak ada segala sesuatu yang dilakukan manusia itu tidak bisa dilakukan oleh teknologi, itu tidak ada,” tegas Gus Men.

Selain keharusan para sarjana untuk menguasai pembaruan zaman, putra ulama besar Nahdlatul Ulama (NU) KH M. Cholil Bisri, itu juga berpesan agar para mahasantri meniru dan mencontoh Syaikhona Kholil Bangkalan.

“Mahasantri harus mencontoh bagaimana kompleksitas dan multidimensional yang dimiliki oleh Syaikhona Kholil,” pesannya.

“Kalian ini membawa nama Syaikhona Kholil, menjadi sarjana Ma’had Aly Nurul Cholil, jadi kalau tidak sama perilakunya atau bahkan bertentangan sama sekali dengan Kiai Kholil insyaallah tidak manfaat,” lanjut Gus Men.

BACA JUGA:Pangdam II Sriwijaya Patroli Udara Pantau Kondisi Karhutla Sumsel Terkini, Hasilnya Bikin Geleng Kepala

Menurut Gus Men, pengalaman Syaikhona Kholil dalam menghadapi perubahan peradaban harus juga menjadi pijakan para mahasantri dalam mengambil peran.

“Syaikhona Kholil itu merupakan ulama yang memiliki kemampuan multidimensional yang orang-orang biasa tidak akan pernah bisa memiliki, kiai biasa tidak akan bisa, cucu-cicitnya juga tidak akan bisa,” jelasnya.

“Syaikhona Kholil merupakan seorang ulama ‘alim ‘allamah yang menguasai banyak hal bukan hanya soal-soal keilmuan, geopolitik beliau juga menguasai,”tambahnya.

Syaikhona Kholil melahirkan NU pada 1926. Kelahiran ini, salah satunya, bermula dari pembacaan beliau terhadap kemelut yang sedang dihadapi Tanah Hijaz.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan