https://palpres.bacakoran.co/

Harga Beras Melambung Tinggi Bikin Warga Resah, Penyebab Stok di Minimarket Malah Kosong?

enjelang Ramadan harga kebutuhan pokok merangkak naik bahkan melambung tinggi-Foto:YT Sanjaya Retail-

BACA JUGA:Emak emak di OKU Timur Resah Harga Beras Tembus Rp15 Ribu Per Kg, Ternyata Ini Penyebabnya

"Kalau untuk penyebabnya sendiri, kami tidak mengetahui. Tapi yang jelas memang dari gudang kosong sehingga tidak mengisi minimarket," terangnya. 

Masih kata dia, beras kemasan yang dijual di minimarket kemarin juga harga sudah tinggi. Yakni beras kemasan 5 Kg dijual dengan harga sebesar Rp69.500. Untuk merek sendiri tidak banyak. 

Dengan merek Laris, Selancar, Patin dan Indomaret. Sedangkan merek lain tidak ada. Itupun beras kemasan yang dijual juga merupakan kemasan 5 Kg saja. Sedangkan untuk beras kemasan 10 Kg dan 20 Kg tidak ada. 

"Sampai saat ini pihak kami tidak mengetahui kapan beras kemasan akan masuk kembali," tukasnya. 

BACA JUGA:Apa Penyebab Harga Beras Mahal di Kikim Selatan Lahat? Sehingga Petani Jual Gabahnya

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Ogan Komering ilir (OKI) H Alamsyah, melalui sekretaris, Septariadi SE, mengatakan, memang benar harga beras mahal dan sudah terjadi sejak tahun 2023 lalu. 

Dimana beras mahal ini terjadi disemua Kabupaten/Kota dan Provinsi di Indonesia. Jadi bukan hanya di Kabupaten OKI. Termasuk juga saat ini beras langka di pasaran serta rupanya juga di sejumlah minimarket. 

Ini adalah pembunuh prostatitis. Pria harus membaca ini sekarang.

Mengenai komoditi beras ini yang harganya mahal dan terus naik serta juga ada kelangkaan di pasaran, maka menjadi isu Nasional. 

BACA JUGA:Musim Kemarau Ekstrim Jadi Pemicu Harga Beras Naik, Pemda Muratara Lakukan Ini

"Penyebab beras mahal dan naik terus serta juga langka di pasaran, salah satunya adalah karena rantai pasokannya yang kurang diakibatkan cuaca hujan dengan ingeni yang sangat tinggi," ujar, Septariadi. 

Dia menjelaskan, karena faktor cuaca hujan jelas menyebabkan masa tanam padi belum bisa dilakukan. Seperti di Kabupaten OKI banyak rawa dan lebak. Dimana saat ibu terendam karena hujan. 

"Sedangkan di tahun lalu terjadi musim kemarau juga membuat hasil produksi dari tanaman sawah menurun," jelasnya. 

Maka, oleh karena itu pasokan berkurang ditambah saat ini musim hujan. Sejumlah tanaman padi ada yang belum bisa dilakukan panen. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan