Ini Alasan Pakar hingga Akademisi Minta Chattra Segera Dipasang di Borobudur
Musrembang Tingkat Nasional Tahun 2024 Komisi III Chattra Candi Borobudur "Kerja Cerdas Melaju Lebih Cepat"-Kemenag RI-
KORANALPRES.COM - Sejumlah akademisi dan pemerhati candi mendorong agar pemasangan chattra atau payung di puncak Candi Borobudur segera diwujudkan.
Mereka menilai kehadiran chattra diyakini akan memberikan banyak dampak positif bagi umat Buddha, baik di Indonesia maupun dunia.
Chattra mengandung banyak makna filosofis yang sangat mendalam melebihi aspek kesejarahan dan arkeologis.
Dorongan para akademisi, sejarawan maupun pengamat tersebut mengemuka dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrebang) Tingkat Nasional 2024 Direktorat Bimbingan Masyarakat Buddha di Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024.
BACA JUGA:Sebanyak 1.322 Pengawas Mendapat Penanganan Kesehatan, Bawaslu Beri Santunan
BACA JUGA:Ada Potensi Pemungutan Suara Ulang di Beberapa Daerah
Hadir dalam diskusi tentang chattra ini antara lain Stanley Khu, dosen Antropologi Universitas Diponegoro Semarang, Prawirawara Jayawardhana (Pemerhati Buddhis Nusantara) dan Hendrick Tanuwijaya (pemerhati Candi Borobudur).
Stanley Khu berpandangan bahwa sekarang sudah tiba waktunya untuk memahami Borobudur tidak hanya sebagai candi dalam konteks historis atau arkeologis.
"Akan lebih bermanfaat untuk juga memahami Borobudur sebagai kuil kebudayaan tempat ornamen-ornamen dan simbol-simbol Buddhis yang diakui secara universal oleh masyarakat Buddhis di berbagai belahan dunia, semisal chattra, dapat bersinergi dengan keseluruhan bangunan monumen tanpa adanya keberatan terkait isu orisinalitas ataupun keilmiahan dari pemasangan chattra di stupa candi," jelas Stanley.
Stanley menilai, Chattra berpotensi untuk secara simbolik mewakili imajinasi kolektif umat Buddhis tentang ruang sakral mereka.
BACA JUGA:Presiden Minta Lembaga Pemerintah Pasang Iklan di Media Nasional
BACA JUGA:Kemenag Gelar Sidang Isbat Awal Ramadan 1445 H Pada 10 Maret 2024
"Patut diingat bahwa dalam tradisi keagamaan manapun, ruang sakral berikut ornamen-ornamen pelengkapnya sebagai aspirasi umat serta bangkitnya kesadaran dan kepedulian pemuda-pemudi Buddhis di Indonesia terhadap isu chattra dan kemungkinan pemasangannya di stupa Borobudur dapat dibaca sebagai kebutuhan mendasar umat beragama untuk membayangkan sebuah cara hidup ideal yang bajik dan bermakna, baik bagi diri mereka maupun pihak lain, " terangnya.
Sementara menurut Prawirawara Jayawardhana, chattra memiliki catatan sejarah dan dasar filosofi yang sangat jelas serta mendalam di dalam Buddhisme.