Benarkah Media Sosial Bisa Mengubah Pola Pikir Seseorang? Begini Penjelasannya

Reporter: Monika Sari |

Editor: Trisno Rusli |

Jumat , 23 Feb 2024 - 22:42

Bermain media sosial secara terus menerus dan tanpa pengawasan ternyata bisa mengubah pola pikir seseorang--Sumber: Freepik

Anda mungkin sering menyaksikan teman-teman yang tampaknya menjalani kehidupan lebih baik, bekerja pada posisi yang lebih aman, atau mungkin bersama orang idamannya.

Ketika segala sesuatu tampak sempurna, rasa iri dan kurang percaya diri akhirnya muncul.

Bisa dibayangkan Anda akan merasakan depresi jika masalah ini tidak ditangani. Namun, depresi yang disebabkan oleh media sosial biasanya tidak terjadi dalam waktu singkat.

Biasanya, ada variabel tambahan yang berkontribusi dan penyakit ini bertahan cukup lama hingga depresi muncul. Namun jika diterapkan secara hati-hati, media sosial bisa saja melakukan hal tersebut.

Dapatkan update konten terkini dan terbaru setiap hari di koranpalpres.com. Ayo Gabung di Channel WhatsApp dengan cara klik link ini "Channel WA koranpalpres.com".

benarkah media sosial bisa mengubah pola pikir seseorang? begini penjelasannya                            koranpalpres.com - media sosial memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan sosial masyarakat di zaman yang serba canggih ini. 
dimulai dengan bekerja, berbagi ilmu, atau sekedar bersenang-senang. meski begitu, ternyata media sosial bisa mengubah cara pandang seseorang.
saat ini, platform media sosial seperti facebook, instagram, whatsapp, dan lainnya terkait erat dengan masyarakat. 
hal ini karena ilmu pengetahuan dapat diperoleh dengan mudah saat ini dibandingkan harus menempuh jarak yang jauh seperti dulu. 
baca juga:5 tanda kamu orang egois dalam hubungan, segera instrospeksi biar tetap langgeng
akibatnya, ada yang berpendapat bahwa media sosial bertanggung jawab atas beberapa perubahan perspektif masyarakat.
lantas bagaimana hal ini bisa membawa perubahan pola pikir seseorang?
orang-orang yang memperoleh berita melalui platform media sosial akan menafsirkannya terlebih dahulu. 
entah itu masuk akal baginya atau tidak. dia akan menerima, mempertimbangkan, dan bahkan memercayai informasi tersebut jika informasi tersebut masuk akal hingga akhirnya dia mengubah sudut pandangnya.
baca juga:tak hanya kekerasan fisik, berikut 6 jenis bullying yang perlu diketahui orang tua!
ambil youtube, misalnya. orang-orang sering menggunakan platform jejaring sosial ini untuk menyumbangkan konten dan mempelajari hal-hal baru.
itu sebabnya kami sering menemukan hal-hal di sini yang berupaya mempengaruhi opini publik. 
bahkan orang-orang yang pernah berbeda pendapat mungkin akan setuju setelah membaca artikel ini, dan sebaliknya.
hal-hal yang mempengaruhi pola pikir dalam menggunakan media sosial
baca juga:inilah daftar negara yang penduduknya paling banyak makan nasi, indonesia di urutan ke 3!
1. usia
dengan menggunakan ponsel, masyarakat segala usia, bahkan lansia, dapat mengakses dan berbagi informasi melalui media apa pun, termasuk media sosial.
pada kenyataannya, usia tidak banyak berpengaruh pada hal ini. 
hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa pemikiran manusia sangat dinamis dan berkembang seiring berjalannya waktu.
baca juga:gugur saat tugas, ahli waris pps muara medak terima santunan
meski demikian, kesehatan mental anak akan terganggu jika mereka menggunakan media sosial tanpa pengawasan orang tua. 
misalnya, individu dapat diarahkan ke informasi yang tidak pantas ketika melihat video kartun di youtube.
karena proses berpikir anak-anak masih berkembang ketika mereka berada di sekolah dasar dan menengah, maka mudah untuk mempengaruhi mereka baik secara positif maupun buruk.
2. cara memproses informasi
baca juga:launching calendar of charming events palembang 2024, dispar palembang target kunjungan wisatawan meningkat
cara pandang seseorang tidak serta merta berubah akibat adanya media sosial.
tentu saja, hal ini akan bergantung pada bagaimana seseorang menafsirkan data yang diberikan kepada mereka.
misalnya, ketika anda menerima informasi dari twitter atau instagram, apakah anda akan mencoba memverifikasi rinciannya atau akankah anda membuat penilaian cepat?
sekali lagi, ini bergantung pada cara anda menafsirkan data. mentalitas anda akan berubah begitu anda mulai mempercayai informasi.
baca juga:indahnya perayaan cap go meh di kota palembang, ratu dewa letakan batu pertama pembangunan mushola di vihara
akibatnya, mentalitas seseorang mungkin sangat dipengaruhi oleh cara mereka menafsirkan informasi untuk sampai pada suatu kesimpulan.
3. upaya untuk memastikan kebenarannya
berita palsu atau hoax merupakan salah satu topik yang paling banyak dibicarakan di indonesia saat ini. 
kesediaan seseorang untuk memverifikasi sumber dan fakta berita juga akan menentukan apakah sudut pandangnya berubah atau tidak. 
baca juga:kunjungi korem 043/gatam, pangdam ii/swj: babinsa harus bantu masyarakat
seperti yang telah dikatakan sebelumnya, akan mudah sekali sudut pandang seseorang berubah jika kita tidak memvalidasi kebenarannya.
karena tujuan berita palsu adalah untuk meyakinkan orang lain agar setuju dengan apa yang disiarkan, hal ini mempunyai dampak yang sangat berbahaya bagi semua orang.
banyaknya berita palsu yang tersebar di india adalah salah satu contohnya.
empat pengemis perempuan dilaporkan dituduh melakukan penculikan anak.
baca juga:solusi finansial terpadu, bank danamon dukungan finansial untuk industri otomotif indonesia
segera setelah berita ini tersebar, orang-orang mulai mengkritik keempat wanita tersebut, menyebabkan salah satu dari mereka meninggal dan tiga lainnya terluka. pengemis miskin itu sebenarnya adalah korban informasi palsu yang beredar di masyarakat.
plus dan minus menggunakan media sosial
mayoritas orang menyatakan bahwa media sosial berdampak negatif terhadap sikap kita. faktanya, kesedihan kemungkinan besar disebabkan oleh penggunaan media sosial yang berlebihan.
hal ini terjadi akibat kecenderungan bawah sadar kita membandingkan diri sendiri dengan orang lain saat menggunakan media sosial. 
baca juga:pertahankan daerah lumbung pangan, bupati oku timur dukung kemajuan pertanian
anda mungkin sering menyaksikan teman-teman yang tampaknya menjalani kehidupan lebih baik, bekerja pada posisi yang lebih aman, atau mungkin bersama orang idamannya.
ketika segala sesuatu tampak sempurna, rasa iri dan kurang percaya diri akhirnya muncul.
bisa dibayangkan anda akan merasakan depresi jika masalah ini tidak ditangani. namun, depresi yang disebabkan oleh media sosial biasanya tidak terjadi dalam waktu singkat. 
biasanya, ada variabel tambahan yang berkontribusi dan penyakit ini bertahan cukup lama hingga depresi muncul. namun jika diterapkan secara hati-hati, media sosial bisa saja melakukan hal tersebut.
baca juga:hindari percaloan, peserta klaim bisa menggunakan aplikasi jamsostek mobile
dapatkan update konten terkini dan terbaru setiap hari di koranpalpres.com. ayo gabung di channel whatsapp dengan cara klik link ini "channel wa koranpalpres.com".