PAGARALAM, KORANPALPRES.COM - Pj Wali Kota Pagaralam H. Lusapta Yudha Kurnia menerima Gelar Ningrat Kehormatan sebagai Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) H. Lusapta Yudha Kurnia Reksodipuro SE MM.

Sedangkan Pj Ketua TP PKK Kota Pagar Alam Liza Pratiwi Yudha sebagai Kanjeng Mas Ayu Tumenggung (KMAT) Liza Pratiwi Kartikaningtyas, SE.

Penganugerahan gelar tersebut diberikan langsung oleh Raja Karaton Surakarta Hadiningrat SISKS Pakoe Boewono XIII, di Sasana Karaton Surakarta Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Solo, Sabtu Malam (02/03/2024)

Gelar ini diberikan dalam rangka memperingati dan syukuran Hari Besar Tahta Raja Karaton Solo.

Tingalan Dalem Jumenengan ke 20 SISKS Pakoe Boewono XIII bulan Jawa Ruwah 1957 atau bertepatan dengan tanggal 2 Maret 2024. 

BACA JUGA:Tiba di Kepulauan Talaud, Presiden Jokowi Dianugerahi Gelar Adat

Gelar ini diberikan berdasarkan penilaian manajerial usaha dan pengembangan SDM pada usaha yang dijalani.

Serta peran aktif terhadap kemajuan pembangunan Perekonomian Nasional/Daerah, juga peran serta dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan.

Peringatan kenaikan takhta atau Tingalan Jumenengan ke-20 Sampeyan dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Paku Bowono (PB) XIII sudah digelar di Sasono Sewoko Kraton Kasunanan Surakarta, Selasa (6/2/2024) lalu.

Peringatan Tingalan Dalem Jumenengan atau kenaikan tahta Raja Kraton Surakarta, Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Pakoe Boewono XIII (PB XIII) tahun 2024 ini, digelar sederhana.

BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni dan Pj Ketua PKK Sumsel Mendapat Gelar Adat di Muara Enim

Hal ini berbeda dengan tahun 2023 lalu, di mana setelah peringatan Tingalan Dalem Jumenengan, dilangsungkan kirab ageng menggunakan kereta kencana Kraton Surakarta.

Acara Tingalan Dalem Jumenengan ke-20 dimulai ketika PB XIII duduk di dampar kencana atau Singgasana Raja. Tampak PB XIII didampingi oleh Prameswari Dalem GKR Pakoe Boewono, dan putra mahkota, KGPAA Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram.

Acara tersebut ditandai dengan penampilan sebuah tarian sakral Kraton Surakarta, yaitu Tari Bedhaya Ketawang.