Apa Alasan Jadwal Puasa di Indonesia Berbeda beda? Simak 5 Penjelasan Berikut Ini
Jadwal awal puasa 1 Ramadhan di Indonesia biasanya berbeda-beda setiap tahunnya-Foto:kolase-
BACA JUGA:Puasa Berkah! 5 Cara Bersiap Diri Menyambut Ramadan 2024
BMKG juga memprediksi awal puasa 1 Ramadan 2024. Penentuan awal Ramadan tersebut ditentukan berdasarkan kondisi-kondisi tertentu.
Berikut uraian kondisi yang menjadi penentu awal puasa Ramadhan yang dijelaskan dalam buku kajian "Informasi prakiraan Hilal saat Matahari Terbenam Tanggal 10 dan 11 Maret 2024 Penentu Awal Bulan Ramadan 1445 H".
Waktu Konjungsi (Ijtima) dan terbenamnya Matahari
Ijtima merupakan peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan sama dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi.
BACA JUGA:Mendekati Ramadan 2024, Wajib Ketahui Rukun dan Syarat Puasa!
Ijtima dipantau akan kembali terjadi pada Ahad, 10 Maret 2024 pukul 09.00 UT atau 16.00.18 WIB.
Adapun tanggal 10 Maret 2024 waktu terbenamnya Matahari paling awal adalah 17.51 WIT di Waris, Papua. Sementara, wilayah dengan waktu Matahari terbenam paling akhir adalah Banda Aceh pada pukul 18.50 WIB.
Ketinggian Hilal
Ketinggian hilal pada 10 Maret 2024 berkisar antara -0,33 derajat di Jayapura dan 0,87 derajat di Tua Pejat.
Sementara, ketinggian hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 11 Maret 2024 berkisar antara 10,7 derajat di Merauke sampai 13,62 di Sabang Aceh.
Elongasi
Elongasi merupakan jarak sudut antara pusat piringan Bulan dan pusat piringan Matahari. Pada 10 Maret 2024, elongasi berkisar antara 1,64 derajat di Denpasar sampai 2,08 derajat di Jayapura.
Ketika matahari terbenam pada 11 Maret 2024, elongasi berkisar antara 13,24 derajat di Jayapura, Papua sampai dengan 14,95 derajat di Banda Aceh.