Alhamdulillah! Rumah Sahirman Warga Desa Lubuk Mabar Lahat Dibedah, Kondisinya Sudah Tak Layak Huni

Kades Lubuk Mabar, Yeni Fitriana dan Pihak Baznas Lahat sedang mengukur areal kediaman Sahirman, yang akan dibedah rumah, Selasa 12 Maret 2024-Foto:Bernat Albar-palpres

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Kediaman keluarga Sahirman warga Desa Lubuk Mabar, Kecamatan Penjalang Suku Empayang Kikim Saling Ulu (Pseksu), dalam waktu dekat ini bakal di bedah oleh Badan Amil dan Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Lahat.

Ketua Baznas Lahat, H Hamdi Arsal SPdi melalui Wakil Ketua 4, H Hasnul Basri SH MM membenarkan, bahwasanya pihaknya telah mendatangi pemerintah desa (Pemdes), sekaligus melihat dari dekat kondisi rumahnya.

"Sangat memprihatikan sekali yang mana keadaannya rumah tidak layak huni (RTLH)," katanya, Selasa 12 Maret 2024.

Hal ini, sambung dirinya, atas permintaan permohonan proposal yang diajukan oleh Pemdes Lubuk Mabar, agar dapat masuk dalam program bedah rumah.

BACA JUGA:Pemdes Jagabaya Lahat Dapat 11 Unit Jatah Bedah Rumah, Ini Harapan dari Kades

"Kita langsung ke lapangan dan telah mengukur lahannya, In Syaa Allah dapat dilaksanakan, paling tidak berukuran 5x6 meter persegi," sebut dirinya.

Ia menambahkan, Baznas ini tidak hanya mengurusi Amil dan Zakat semata, melainkan dari dana Aparatur Sipil Negara (ASN), pihaknya dapat membantu masyarakat yang kurang mampu.

"Salah satunya bedah rumah ini, paling tidak meringankan beban mereka yang hidup serba kekurangan, dan memiliki kediaman dengan kondisi RTLH," ulasnya.

Pihaknya, sambung dia, akan menindak lanjuti hasil yang diperoleh, dengan menyesuaikan dari proposal yang diserahkan oleh Pemdes Lubuk Mabar.

BACA JUGA:Launching Gerakan Bedah Rumah Serentak se-Sumatera Selatan, Ini Harapan Wabup untuk OKU Timur

"Kami minta kepada Sahirman agar dapat bersabar, karena semuanya ini membutuhkan proses serta prosedur mesti dilalui," harap H Hasnul Basri.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Lubuk Mabar, Yeni Fitriana membenarkan, bahwasanya pihak Baznas Lahat telah merespon dan datang, guna melihat kondisi yang ada di lapangan, dan langsung mengukur lahan tersebut.

"Rumah milik Sahirman ini berukuran 3x3 meter persegi. Selama ini merantau dan bekerja sebagai buruh kasar. Kini kembali lagi ke desa dan tidak memiliki apa-apa," jelas dia.

Oleh karena itulah, masih kata Yeni Fitriana, mengajukan proposal supaya rumah tersebut dapat dibedah. Sebab memang tidak layak huni.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan