Mandi Wajib Setelah Azan Subuh di Bulan Puasa, Apakah Puasa Sah? Simak Penjelasannya

Mandi Wajib Setelah Azan Subuh di Bulan Puasa, Apakah Puasa Sah? Simak Penjelasannya-Freepik -

Makan dan minumlah sampai (perbedaan) benang putih dan hitam menjadi jelas bagimu, yaitu sampai subuh. Kemudian selesaikan puasanya sampai malam.

Tapi jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beriktikaf dalam masjid. Ini adalah perintah Allah, jadi jangan mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa."

BACA JUGA:Listrik Sering Padam! Ibadah Puasa Ramadan Warga di Ogan Ilir Ini Terganggu

BACA JUGA:Segarnya Es Pallu Butung Khas Makassar Bikin Puasa Tambah Nikmat, Resep simple dan praktis

Apakah boleh mandi wajib setelah azan Subuh? Jika berhubungan suami istri dilakukan pada malam hari, ada dua pilihan.

Yang pertama adalah suami istri untuk bersegera mandi junub setelah berhubungan. Ketika mereka bangun dan makan sahur, mereka berdua terbebas dari hadas besar.

Kedua, pasangan menunda mandi wajibnya hingga keesokan harinya, misalnya hingga waktu sahuri. Jika sama-sama mendahulukan sahur, maka azan subuh terdengar oleh suami dan istri masih dalam keadaan junub, lalu apa yang harus dilakukan?

Suci dari hadas besar bukanlah syarat sah atau tidaknya puasa. Oleh karena itu, bagi pasangan yang masih dalam keadaan junub saat subuh sadiq atau saat azan subuh, boleh berpuasa.

BACA JUGA:Nonton Mukbang Apa Bisa Batalkan Puasa? Simak Nih Biar Gak Gagal Paham

BACA JUGA:Hukum Potong Kuku Saat Puasa Ramadan, Apakah Boleh dan Tidak Membatalkan Puasa?

Jika suami dan istri sedang berminat untuk Jima' saat fajar menyingsing, mereka masih diperbolehkan memenuhi keinginan tersebut hingga waktu puasa tiba.

Dalam Al Majmu Syarah Al-Muhadzdzab (Jilid 7), Imam Nawawi menyatakan bahwa jika seorang suami yang menyetubuhi istrinya melepaskan kemaluannya bersamaan dengan terbit fajar (subuh),

“dia tidak lalai, maka dia tidak wajib memberi ganti rugi itu" dan dia tidak perlu membayar kafarat, begitulah yang dipikirkan Abu Hanifah dan yang lainnya.

"Tetapi di dunia sekarang ini, ketika seorang Muslim mengetahui kapan waktu Imsak dan kapan Subuh siap dalam beberapa menit, ada tidak ada salahnya untuk lebih berhati-hati dan memastikan, bahwa keinginan suami istri terkabul sebelum subuh.

BACA JUGA:Hal Sepele Ini Bisa Batalkan Puasa Lho, Jangan Sampai Ibadah Puasa Ramadhan 2024 Kamu Sia-Sia!

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan