Dari 428 Sekolah Baru 8 yang Ikut Program Adiwiyata, Ini Langkah Cepat DLH Lahat

Staf Ahli Pemkab Lahat Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, HM Dodi Alfiansyah ST Msi, memberikan arahan dihadapan peserta sosialisasi sekolah Adiwiyata, Selasa 19 Maret 2024-Foto:Bernat Albar-palpres

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lahat, dari 428 jumlah sekolah tingkat dasar, menengah pertama, menengah atas dan sederajat, baru 8 diantaranya telah mengikuti program Adiwiyata terhitung 2013 hingga sekarang.

"Artinya hanya 1,86 persen saja, makanya kedepannya sekolah-sekolah yang belum ikut program ini, dapat berpartisipasi karena salah satu sebagai persyaratan penilaian Piala Adipura," kata Kepala DLH Lahat, Ir Agus Salman melalui Kepala Bidang (Kabid) Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan, Siti Zaleha ST MT, Selasa 19 Maret 2024.

Oleh sebab itulah, sambungnya, pihaknya mengundang sekolah-sekolah untuk memberikan warna tersendiri, sebagai sekolah hijau (Green School).

"Dari sosialisasi ini akan diberikan materi sekaligus tata cara, dalam pengelolaan sampah menjadi kompos atau bernilai ekonomis tinggi," sebut dia.

BACA JUGA:Atasi Kelangkaan Pupuk Petani, Ini Cara Jitu DLH OKU Timur Dalam Berinovasi

Hal ini, masih kata dirinya, pada tahun 2025, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat akan masuk penilaian kampung iklim, nah salah satunya harus ada Sekolah Adiwiyata.

"Supaya dapat dinilai pada tingkat kabupaten, provinsi, nasional dan mandiri. Ikut campur dari manajemen sekolahlah mesti kita wajibkan," ulasnya.

Memang tidak mudah, akan tetapi, semuanya melalui tahapan proses sehingga memperoleh Penghargaan Sekolah Adiwiyata.

"Tidak hanya sekedar mengelola sampah semata, melainkan penanganan lingkungan maupun kepedulian siswa pun menjadi aktor utamanya, agar dapat diikutsertakan pada saat lomba nantinya," harap Siti Zaleha.

BACA JUGA:Ini Respon Dewan, Terkait Isu DLHK yang Wajibkan Pasukan Kuning Kumpulkan Rongsokan

Sementara itu, Pj Bupati Lahat, Muhammad Farid SSTP Msi melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, HM Dodi Alfiansyah ST Msi mengemukakan, untuk melaksanakan pendidikan lingkungan hidup bagi masyarakat, perlu dilakukan upaya pelestarian fungsi lingkungan melalui Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS).

"Pelaksanaan Adiwiyata ini sebagai perwujudan dari Gerakan PBHLS, tidak akan berhasil jika hanya dilakukan oleh guru-guru saja, karena diperlukan para siswa sebagai Kader Adiwiyata," paparnya.

Ia menambahkan, peserta didik sekolah yang menjadi Kader Adiwiyata, ditetapkan oleh kepala sekolah dan di Indonesia untuk berperan aktif, sekaligus menggerakkan warga sekolah serta warga sekitar, untuk menerapkan perilaku ramah lingkungan hidup.

"Mengingat siswa sekolah adalah generasi penerus bangsa, yang menajdi penentu keberlanjutan bangsa dan negara kita di masa depan," imbau HM Dodi Alfiansyah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan