Pentingnya Menjaga Pola Makan dengan Makanan Halal dan Thoyib Selama Ramadhan

Pentingnya Menjaga Pola Makan dengan Makanan Halal dan Thoyib Selama Ramadhan-kolase-

BACA JUGA:Sambut Ramadan, Ini Jadwal Libur Awal Puasa Bagi Siswa SD-SMA di Beberapa Provinsi

Sesungguhnya ia bagimu merupakan musuh yang nyata. maknanya adalah setiap manusia dianjurkan Makanlah dari makanan yang halal, yaitu yang tidak haram, baik zatnya maupun cara memperolehnya.

Dan selain halal, makanan juga harus yang baik, yaitu yang sehat, aman, dan tidak berlebihan dari segi kesehatan.

Makanan dimaksud adalah yang terdapat di bumi yang diciptakan Allah untuk seluruh umat manusia, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan yang selalu merayu manusia agar memenuhi kebutuhan jasmaninya walaupun dengan cara yang tidak sesuai dengan ketentuan Allah.

Waspadailah usaha setan yang selalu berusaha menjerumuskan manusia dengan segala tipu dayanya.

BACA JUGA:Takjil Ramadan Puding Lumut Gula Merah, Bikinnya Praktis Pastinya Menyegarkan

Allah mengingatkan bahwa sungguh setan itu musuh yang nyata bagimu, wahai manusia..   Bahkan, menurut Ulama asal Mesir, Yusuf Al-Qardhawi, makanan bukanlah masalah furu’ tapi masalah ushi.

Al Quran sendiri sudah memberikan perintah yang jelas bahwa kita harus memerhatikan makanan, yang sebagaimana tertuang dalam surat Al Maidah ayat 88: 

وَكُلُوْا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّٰهُ حَلٰلًا طَيِّبًاۖ وَّاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْٓ اَنْتُمْ بِهٖ مُؤْمِنُوْنَ

Artinya: ”Dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thayyib) dari apa yang telah direzekikan kepadamu dan bertakwalah kepada Allah dan kamu beriman kepada-Nya.”

BACA JUGA:3 Olahan Minyak! Kunci Rahasia Setiap Makanan Enak Pakai Minyak Ini, Wajib Bikin Ini

Di dalam riwayat At-Thabrani Rasulullah juga pernah mengatakan bahwa makanan makanan halal berkaitan dengan diterimanya doa kita.

Di dalam riwayat tersebut dikisahkan bahwa Sa’ad bin Abi Waqqash bertanya kepada Rasulullah SAW, “Ya Rasulullah, doakanlah saya kepada Allah agar doa saya terkabul.” Rasulullah pun menjawab “Wahai Sa’ad, perbaikilah makananmu, maka doamu akan terkabul.”

Dan orang yang mengonsumsi makanan tidak halal, niscaya akan menerima dampak yang sangat berat.  Seperti yang disebutkan dalam hadits Nabi SAW yang artinya: “Setiap tubuh yang tumbuh dari (makanan) yang haram, maka api neraka lebih utama baginya (lebih layak membakarnya).” (HR. At-Thabrani).

Halal sendiri merujuk kepada bahasa yang punya arti “lepas” atau “tidak terikat”. Maksudnya sesuatu yang halal adalah suatu yang terlepas dari bahaya duniawi dan ukhrawi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan