Tertarik Temuan Prasasti Bukit Seguntang, Museum Negeri Sumsel Bikin Acara di Desa Ini
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sumsel, DR H Aufa Syahri hadir di Desa Tinggi Hari, Kecamatan Gumay Ulu, Lahat, dan mengambil sekapur sirih.-Alhadi Farid-
LAHAT - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Sumsel DR H Aufa Syahrizal hadir di Desa Tinggi Hari, Kecamatan Gumay Ulu, Lahat, dan mengambil sekapur sirih dari seorang penari.
Tindakan ini menjadi simbol penting dalam upaya mempromosikan dan menghormati warisan budaya dan sejarah daerah ini.
Disisi lain menurut Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel H Chandra Amprayadi menjelaskan alasannya mengunjungi desa ini, mengingat pengalaman sebelumnya pada tahun 2021, ketika ia berkunjung ke Lebak Budi, Kecamatan Merapi Barat, untuk melihat benda-benda pusaka dari dekat.
Pada kunjungan tersebut, masyarakat diwajibkan menyembelih hewan kambing jika ingin melihat benda-benda bersejarah.
BACA JUGA:Mengulik 3 Versi Asal Usul Nama Desa Burai Ogan Ilir, Nomor 2 Terbukti Dapat Dipercaya
Namun, kali ini, akses untuk melihat benda-benda bersejarah di Lahat diberikan dengan lebih mudah.
Selama kunjungannya, dia juga menyoroti penemuan sejarah penting di Lahat, termasuk Prasasti Bukit Seguntang yang berasal dari masa awal Majapahit.
Penemuan sungai Duren dan Enim juga menjadi hal menarik dalam konteks sejarah daerah ini.
Selain itu, H Chandra Amprayadi mengungkapkan keberadaan seorang pahlawan lokal bernama Kolonel Muhammad Nuh.
BACA JUGA:Cerita Desa Burai Ogan Ilir Dan Fakta Asal Usulnya, Ternyata Menyimpan Banyak Misteri?
Pahlawan ini pernah menjalani pendidikan militer dan menduduki posisi kepala divisi militer pertama di Sumatera.
Ketika ada pemilihan panglima tinggi TNI, Kolonel Muh mewakili 6 divisi, memberikan kontribusi penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia melawan penjajah.
Di Lahat, terdapat juga peninggalan sejarah berupa kompleks megalitikum di Desa Tinggi Hari dan makam istri dari Raden Fatah di Jati.
Menariknya, keris pertama kali dibuat di Lahat, dengan dua jenis utama, Keris Iwang Makam dan Keris Iwang Sawah. Bahan baku pembuatan keris ini berasal dari Kikim.