PALEMBANG – AIESEC In Unsri ikut membahas pemimpin muda yang dikemas dalam acara Youth Today 17.0 belum lama ini.

Dalam kegiatan AIESEC x Youth Today 17.0, merefleksikan kepemimpinan generasi muda dengan bertema “Dare to Lead: Fearless Youth, Fearless Leader”.

Berbeda dengan Youth Today Join AIESEC special edition sebelumnya, Youth Today kali ini AIESEC Indonesia berkolaborasi dengan ILO (International Labour Organization) dan AIESEC Business School.

Hal ini bagian dari pengimplementasian kurikulum dari ILO pada training LGD Youth Today.

BACA JUGA:Peneliti dari 7 Negara Berkumpul di UIN Raden Fatah, Terhimpun Dalam ISSHMIC 2023, Bahas Apa?

Tujuan dari adanya training LGD ini untuk membangun kapasitas dan kesiapan generasi muda dalam menghadapi bisnis masa depan.

LGD dilakukan selama dua hari dengan assessors yang kompeten dalam menjalankan tahap LGD sebagai salah satu penilaian seleksi Join AIESEC x Youth Today.

Di dalam AIESEC x Youth Today ini juga menghadirkan Mechanical Supervisor di PT Bukit Asam Tbk, Dienul Hafizh yang pernah menjabat Local Committee President of AIESEC in Unsri 2017.

Local Committee President 23.24 AIESEC in Unsri, Ula Rizki Ramadhia menjelaskan, AIESEC adalah organisasi kepemudaan yang sudah berkontribusi dalam mencapai perdamaian dunia.

BACA JUGA: Konflik Tapal Batas Desa di Tanjung Sakti Pumi Tak Kunjung Usai, Sikap Babinsa Jadi Solusi Masyarakat

Ula menegaskan, bahwa bertahannya AIESEC in Unsri sampai saat ini adalah karena rasa memiliki setiap anggota AIESEC dan keinginan berkontribusi dalam pencapaian tujuan SDGs di Sumatera Selatan.

“Kami berkeyakinan, AIESEC in Unsri akan terus relevan sebagai pelopor organisasi kepemudaan internasional di Sumatera Selatan yang mewadahi para pemuda menggali potensi kepemimpinan, sosial, dan relasi global,” ujarnya.

Sementara itu, Local Committee President of AIESEC in Unsri 2017, Dienul Hafizh menceritakan pengalamannya semasa di AIESEC dan impact apa saja yang diimplementasikannya pada dunia kerja.

Sebagai mahasiswa teknik pada saat itu, Dienul sempat ragu dan awam mengenai eksistensi AIESEC.