Pelestarian Tradisi Lisan Sumatera Selatan, Kearifan Lokal yang Tergerus di Era Global

Taman Budaya Sriwijaya melakukan pelestarian tradisi lisan Sumatera Selatan sebagai kearifan lokal yang kini terus tergerus di era global-Ist-

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Pelestarian tradisi lisan Sumatera Selatan yang menjadi bagian dari kearifan lokal mendapat perhatian khusus dari Taman Budaya Sriwijaya.

Saat ini, Taman Budaya Sriwijaya menyelenggarakan seminar kearifan lokal yang khusus membahas tradisi lisan di era global.

Tujuannya tiada lain untuk melestarikan tradisi lisan yang kini mulai tergerus perkembangan teknologi informasi.

Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Sumsel, Cahyo Sulistyaningsih S.Sos, menjelaskan, tradisi lisan Sumatera Selatan sudah seharusnya dilestarikan oleh semua elemen masyarakat.

BACA JUGA:Museum Masuk Desa, Cara Cerdas Pemprov Sumsel Lestarikan Warisan Sejarah dan Budaya

BACA JUGA:Jaga Situs Sejarah dan Warisan Budaya, Polres OKI Gotong Royong Bersihkan Makam Puyang di Sungai Sodong

Atas dasar itulah, Taman Budaya Sriwijaya di bawah Dinas Kebudayaan dan Pariwisaya (Disbudpar) Sumsel berinisiasi melestarikan dengan mengundang stakeholders.


Kabid Kebudayaan yang juga pelaksana teknis kegiatan Cahyo Sulistyaningsih S.Sos, memberikan sambutan dalam seminar kearifan lokal yang membahas tradisi lisan--Ist

“Ada kegamangan tradisi lisan di era global, apakah Gen Z masih mengenal Senjang, Serambe. Untuk itulah kegiatan inilah menjadi kesempatan untuk mentransfer ilmu untuk pengembangan kebudayaan,” jelas pelaksana teknis kegiatan.

Cahyo menambahkan, Sumatera Selatan sangat kaya dengan tradisi lisan mulai dari pantun, dongeng, cerita rakyat dan lainnya.

Dalam tradisi lisan ini terkandung kearifan lokal yang membawa pesan nasehat, norma, etika anak kepada orang tua dan lain sebagainya.

BACA JUGA:Simpan Banyak Arsip Bersejarah, SMB IV dan Pemerintah Kota Palembang Sepakat Lakukan Upaya Luar Biasa ini

BACA JUGA:Sejarah Jeans atau Denim, Awalnya Dipakai Para Penambang!

“Tradisi lisan ini disampaikan secara lisan dan bertutu. Biasanya setiap kalimat dalam tradisi ini mengandung nasehat yang baik kepada orang lain,” katanya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan