Ikuti Kelas ‘Bebaso’ Palembang di Museum SMB II, Respon Ratusan Guru Sungguh di Luar Nurul

Sejarawan Palembang yang juga dosen UIN Raden Fatah Palembang Kemas Ari Panji menyampaikan materi dalam kegiatan Belajar Bersama Kelas 'Bebaso' Palembang di Museum SMB II.--ist

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Dinas Kebudayaan Kota Palembang menyelenggarakan Kelas ‘Bebaso’ Palembang bagi para guru.

Kegiatan edukatif berbasis lokal ini berlangsung selama 2 hari, Sabtu-Ahad, 3-4 Agustus 2024.

Tempat pelaksanaannya terbilang istimewa, yakni di ruangan Museum Kota Palembang Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II.

Sejarahnya, museum ini merupakan bekas bangunan rumah residen kolonial di Sumatera Selatan (Sumsel) abad ke-19. 

BACA JUGA:BUMN, BUMD dan Swasta Kompak Tanda Tangani Secarik Kertas di Halaman Museum SMB II, Buat Apa Ya?

BACA JUGA:Hadir di Pelataran Museum SMB II, Drama Musikal Legenda Pulau Cinta Hipnotis Ratusan Penonton

Mulanya lokasi museum ini adalah lokasi Kuta Lama, istana SMB I, penguasa Kesultanan Palembang pada periode 1724–1758. 

Lalu istana Kuta Lama ini dihancurkan oleh pemerintah kolonial Inggris pada 7 Oktober 1823.

Penghancuran ini pula menandakan penghapusan Kesultanan Palembang sebagai bentuk hukuman yang dijatuhkan oleh pemerintah kolonial Inggris.

Hukuman tersebut buntut pembantaian yang terjadi di penginapan Belanda Sungai Alur.

BACA JUGA:3 Bangunan Ditetapkan Cagar Budaya Baru Palembang, Kantor Ledeng dan Museum SMB II, Terakhir Ada Bisa Nebak?

BACA JUGA:Resmi Jadi Penghuni Baru Rumah Limas Museum Negeri Sumsel, Pesona Lemari Tua Hibah Guru Sejarah Bikin Terpukau

Rentetan peristiwa ini mungkin telah menjadi gerakan politik untuk menghapus kedaulatan Kesultanan Palembang.

Tak lama usai pembongkaran Kuta Lama, pada tahun 1823, sebuah gedung baru dibangun di atas reruntuhannya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan