Petani Lahat Masih Bergantung Dengan Pupuk Kimia Diminta Untuk Ganti Gunakan Pupuk Ini
Kabid TPH, Ahmad Firdaus SP MMA berfoto bersama dengan BPP terkait sosialisasi POC-Foto:Bernat Albar/-palpres
LAHAT, KORANPALPRES.COM - Masih bergantungnya petani dengan pupuk berbahan baku kimia, dalam memupuk dan penyemprot hama di lahan sawah.
Tentunya menjadi modal utama guna mengubah mindset (pola pikir), untuk beralih penggunaan pupuk organik cair (POC).
"Sejauh ini, masih banyak petani memakai pupuk kimia, yang justru merusak unsur hara didalam tanah, bahkan cacing enggan menghampirinya," sebut Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Lahat, Eti Listina SP MM melalui Kepala Bidang (Kabid) TPH, Ahmad Firdaus SP MMA, Kamis 23 November 2023.
Pihaknya, sambung dirinya, terus melakukan sosialisasi baik kepada balai penyuluh pertanian (BPP), termasuk juga para petani untuk beralih dari kimia ke organik yang ramah lingkungan.
BACA JUGA:TPA Gemuk Tejo OKU Timur Disulap Menjadi Hilirisasi Pengelola Pupuk Organik Sekaligus Untuk Ini
"Pun apabila ada kesempatan waktu, kerapkali diberikan bantuan POC melalui langsung pemerintah desa (Pemdes)," urainya.
Ia menerangkan, pemakaian POC ini tentunya banyak sekali keuntungannya, selain mengubah unsur hara didalam tanah kembali subur, tananam padi pun akan lebih tanam terhadap serangan hama.
"Jadi, petani tidak perlu repot-repot harus menyemprotkan peptisida, ataupun menabur pupuk kimia, cukup POC semuanya akan bertahan terhadap hama," imbau dirinya.
Firdaus menuturkan, sebagai salah satu contoh pemberian POC ini pada lahan sawah milik kelompok tani (Koptan) Rimba Mundu, Desa Pelajaran, Kecamatan Jarai.
BACA JUGA:Kurangi Penggunaan Pupuk Kimia, Koptan Di Lahat Diberikan Bantuan Ini
"Untuk hasil produksi padi ketika panen pun sungguh diluar dugaan, disamping itu, cipta rasanya lebih lembut, renyah dan enak waktu dikonsumsi," terang dia.
Makanya, sambungnya, pihaknya perlahan-lahan membangun sebuah hubungan emosional terlebih dahulu, supaya petani mau mengalihkan pandangannya.
"Dinas TPHP Lahat telah mendistribusikan ribuan liter POC kepada Koptan di 24 kecamatan. Tetapi masih ada dari mereka tetap menggunakan pupuk kimia. Inilah menjadi tantangan kedepannya," ulasnya.
Ia berharap, kepada BPP yang berada di lapangan agar terus menerus bergerak, menyakinkan petani advantage (keuntungan) dari pupuk organik jika dibandingkan berbahan baku kimia.