Mahasiswa Universitas Andalas Kupas Tuntas Budaya Politik sebagai Cermin Identitas dan Dinamika Demokrasi
Artikel berjudul "Budaya Politik: Cermin Identitas dan Dinamika Demokrasi" ditulis oleh Muhammad Akbar, mahasiswa Ilmu Politik Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat.--kolase koranpalpres.com
KORANPALPRES.COM - Artikel berjudul "Budaya Politik: Cermin Identitas dan Dinamika Demokrasi" ditulis oleh Muhammad Akbar, mahasiswa Ilmu Politik Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat.
Budaya politik adalah salah satu elemen penting yang membentuk dinamika kehidupan politik dalam suatu negara.
Ia mencerminkan bagaimana masyarakat berinteraksi dengan sistem politik, bagaimana mereka memahami peran mereka dalam demokrasi, dan bagaimana institusi politik itu sendiri berfungsi.
Pada dasarnya, budaya politik bukan hanya tentang partai, pemilu, atau parlemen, tetapi juga tentang nilai-nilai, norma, dan keyakinan yang mendasari cara masyarakat merespons kekuasaan dan pengelolaan negara.
BACA JUGA:Guru Besar Unpad Sentil Politik Dinasti dan Politik Aji Mumpung: Demokrasi Rasa Dinasti
BACA JUGA:Ini Jadwal Debat Publik Pilkada OKU Timur 2024, 2 Paslon Siap Bersaing di Pesta Demokrasi
Setiap negara memiliki budaya politik yang unik, dibentuk oleh sejarah, tradisi, dan pengalaman kolektif masyarakatnya.
Di Indonesia, budaya politik memiliki akar yang panjang dan rumit, dipengaruhi oleh berbagai faktor historis seperti masa kolonialisme, kemerdekaan, Orde Lama, Orde Baru, dan era reformasi.
Pengalaman panjang ini menciptakan pola-pola khusus dalam cara masyarakat memandang kekuasaan dan partisipasi politik.
Pada masa Orde Baru, misalnya, budaya politik cenderung berkarakter paternalistik dan sentralistik, di mana rakyat diposisikan sebagai subjek yang patuh terhadap kekuasaan negara yang dominan.
BACA JUGA:Hukum dan Demokrasi, Sejalan atau Tidak?
Reformasi 1998, yang menandai berakhirnya rezim otoriter tersebut, menjadi titik balik yang signifikan bagi budaya politik Indonesia, membuka jalan bagi kebebasan berekspresi dan partisipasi politik yang lebih inklusif.
Namun, meskipun reformasi membawa semangat baru dalam kehidupan politik, kita juga melihat bahwa budaya politik Indonesia masih dipengaruhi oleh elemen-elemen lama.